Suami Istri di Yogyakarta Meninggal Saat Isolasi Mandiri

CNN Indonesia
Senin, 12 Jul 2021 15:26 WIB
Suami istri warga Karang Tengah III, Nogotirto, Sleman Yogyakarta meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah.
Ilustrasi. (Antara Foto/Muhhamad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasangan suami istri berinisial JS dan KR, warga Karang Tengah III, Nogotirto, Sleman, Yogyakarta, dilaporkan meninggal dunia di saat menjalani masa isolasi mandiri (isoman).

Dukuh Karang Tengah III Surahmin menyebut kedua warganya meninggal pada Minggu (11/7) kemarin.

Dikatakan Surahmin, kedua warganya ini dinyatakan positif terpapar Covid-19 pada 6 Juli 2021 lalu. Demikian pula keponakan mereka yang tinggal di sebelah rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum tanggal itu (JS dan KR) sudah sakit," katanya saat dikonfirmasi, Senin (12/7).

Sejak saat itu, kedua pasien ini menjalani isoman di rumahnya disertai monitoring puskesmas setempat. JS dan KR ini diketahui memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid berupa diabetes serta jantung.

Surahmin berkisah, pada hari minggu tanggal 11 Juli 2021 kemarin dirinya sempat menyerahkan bantuan jaminan hidup (jadup) kepada JS dan KR dari pihak kelurahan melalui salah seorang pengurus RT setempat bernama Senu. Karena tak nampak aktivitas di rumah mereka, Senu meminta bantuan keponakan JS dan KR untuk menghubunginya.

"Sama keponakannya ditelepon. Akhirnya pak JS keluar, tapi baru buka pintu terus jatuh. Pak Senu yang tahu beliau sedang isolasi makanya tidak berani menolong. Akhirnya keponakannya telepon ibunya di perum (Karang Tengah) II itu, akhirnya ke sana," paparnya.

Saat itu diketahui pula kondisi KR di dalam rumah yang ternyata sudah mengalami pemburukan. Kata Surahmin, pasien dua hari lalu sempat mengeluhkan sesak nafas sehingga harus disokong dengan oksigen medis untuk membantu pernafasannya.

Namun dari yang bersangkutan maupun pihak keluarga tak pernah menginformasikan soal kondisi kesehatan yang ternyata sudah seberat ini.

"Akhirnya telepon satgas sekitar sebelum dzuhur, dari satgas bilang baru nunggu dokter. Saya ke sana bareng satgas dan dokter puskesmas. Sampai di sana masuk ternyata bu (KR) sudah tidak ada," imbuhnya.

Dilihat dari kondisi jenazahnya, KR diperkirakan meninggal sekitar 3-4 jam sebelum satgas dan tim medis tiba. Kurang lebih sekitar pukul 09.00 WIB.

Satgas dan tim medis berlanjut menangani pasien JS yang rencananya dibawa ke RSUP Dr Sardjito. Kondisinya sudah sangat lemah dan mengalami sesak napas waktu itu.

"Baru sampai mana Pak JS sudah tidak ada saat di perjalanan menuju Sardjito. Akhirnya dibawa pulang lagi dijadikan satu tempat pemulasaraannya," beber Surahmin.

Lebih Jauh, Surahmin menyebut di pedukuhannya tercatat ada 80 orang penghuni 17 RT dan 6 RW yang terkonfirmasi Covid-19. Per hari ini, 26 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh.

"Termasuk ada enam yang meninggal. Yang meninggal isolasi cuma Bu KR ini, yang lain meninggal di rumah sakit," pungkasnya.

(kum/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER