Volume lalu lintas di DKI Jakarta berkurang drastis selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. Hal tersebut diketahui dari hasil evaluasi PPKM Darurat pada 3-11 Juli 2021.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan data tersebut menurun dibandingkan saat PPKM skala mikro pada 5-13 Juni 2021.
"Hasil evaluasi PPKM Darurat, volume lalu lintas kendaraan bermotor mengalami penurunan sebesar 61,76 persen," kata Syafrin dalam keterangan tertulis, Senin (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, menurut Syafrin, jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan pada PPKM Darurat juga menurun drastis. Menurut dia, selama PPKM Darurat, angkutan umum di Jakarta hanya mengangkut 515.137 penumpang per hari.
Angka tersebut turun sebesar 46,66 persen dibandingkan saat PPKM skala mikro yang mencatat 965.779 penumpang per hari.
Kemudian, jumlah penumpang harian angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) selama PPKM Darurat sebanyak 2.195 penumpang per hari, turun sebesar 59,12 persen dibandingkan PPKM Mikro 5.369 penumpang per hari.
Mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat tanggal 3-7 Juli juga mengalami penurunan dibanding PPKM mikro 5-9 Juni 2021.
Dari catatan Dishub, mobilitas masyarakat ke tempat retail dan rekreasi berkurang 27,4 persen dibanding PPKM mikro. Kemudian, mobilitas ke toko bahan makanan dan apotek turun 11,20 persen.
Selanjutnya, mobilitas masyarakat ke taman turun 22,60 persen, mobilitas di pusat transportasi umum turun 25,80 persen, mobilitas di tempat kerja turun 17,20 persen. Sementara, mobilitas di area pemukiman naik 10,20 persen.
Dishub juga mencatat, jumlah kendaraan yang diputarbalikkan pada PPKM Mikro di 11 lokasi penyekatan ada sekitar 300 ribu kendaraan. Rinciannya, 87.349 kendaraan roda empat dan 231.430 lainnya kendaraan roda dua.
"Jumlah kendaraan yang diputarbalikkan pada pelaksanaan Pembatasan dan Pengendalian mobilitas masyarakat pada 11 titik perbatasan Jakarta selama PPKM Darurat adalah 318.779 kendaraan," kata Syafrin.
![]() |