Nama Azis Syamsuddin Muncul di Sidang, KPK Kumpulkan Bukti

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 14:19 WIB
Ketua KPK Firli memastikan penyidik terus bekerja mengumpulkan saksi dan bukti mengusut peran Azis Syamsuddin di suap Tanjungbalai.
Ketua KPK Firli memastikan penyidik terus bekerja mengumpulkan saksi dan bukti mengusut peran Azis Syamsuddin di suap Tanjungbalai. ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, mengatakan penyidik masih terus mencari dan mengumpulkan alat bukti terkait peran Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Azis Syamsuddin dalam kasus dugaan suap di Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Firli merespons munculnya nama Azis dalam surat dakwaan kasus dugaan suap dengan terdakwa Wali Kota Tanjungbalai, M. Syahrial. Azis disebut sebagai inisiator perkenalan antara Syahrial dengan penyidik KPK, AKP Stepanus Robin Pattuju.

"Penyidik KPK masih terus bekerja keras untuk mencari, mengumpulkan keterangan saksi, dan bukti-bukti dan dengan bukti-bukti tersebut akan membuat terangnya suatu peristiwa pidana dan menemukan tersangkanya," ujar Firli kepada wartawan melalui pesan tertulis, Selasa (13/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firli menuturkan KPK bekerja berdasarkan bukti-bukti. Hal itu sebagai upaya menjunjung tinggi tugas-tugas pokok KPK dalam kepentingan umum, kepastian hukum, keadilan, transparan, akuntabel, proporsional, dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Jenderal polisi bintang tiga ini memastikan KPK tidak akan pandang bulu dalam menangani setiap kasus korupsi. Jika terbukti, kata Firli, proses hukum harus diterapkan sekalipun terhadap Wakil Ketua DPR.

"Siapa pun pelakunya yang terlibat dengan bukti yang cukup, kami tidak akan pandang bulu karena itu prinsip kerja KPK," tandasnya.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK mengungkapkan keterlibatan Azis dalam kasus dugaan suap yang menyeret Syahrial dan Stepanus Robin.

Pada Oktober 2020, Syahrial selaku kader partai Golkar mengunjungi Azis di rumah dinasnya yang berdomisili di Jalan Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pada pertemuan itu, Syahrial dan Azis membicarakan seputar Pilkada yang akan diikuti oleh Syahrial di Kota Tanjungbalai. Kemudian, Azis menyampaikan kepada Syahrial akan mengenalkan Stepanus agar memantau proses keikutsertaannya dalam Pilkada tersebut.

Bantuan yang ditawarkan Azis bukan tanpa sebab. Ada informasi laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai pekerjaan di Tanjungbalai dan perkara jual beli jabatan di Pemerintah Kota Tanjungbalai yang sedang ditangani oleh KPK. Kasus jual beli jabatan itu menyeret Syahrial.

Perkenalan dengan Stepanus dimaksudkan agar yang bersangkutan dapat membantu penyelidikan kasus jual beli jabatan tidak dinaikkan ke tingkat penyidikan. Syahrial menyuap Stepanus dengan Rp1,695 miliar.

Namun, pada kenyataannya, kasus jual beli jabatan itu masih diproses oleh lembaga antirasuah.

(ryn/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER