Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui masih banyak warga yang masih ragu mengikuti program vaksinasi Covid-19. Padahal menurut dia, vaksinasi penting guna menekan laju penyebaran virus corona.
Atas kondisi itu, Riza meminta warga tak memercayai hoaks seputar Covid-19. Ia mengingatkan warga bahwa yang dilakukan pemerintah saat ini untuk melindungi warga Ibu Kota.
"Jangan percaya berita hoaks. Sesuai dengan arahan Presiden, tadi sudah saya sampaikan, alhamdulillah Jakarta sudah mencapai 5,3 juta, sehingga target Insyaallah bisa dicapai," ujar Riza dalam keterangannya saat meninjau vaksinasi di One Bellpark Mall, Jakarta Selatan, Selasa (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan meski yang dilakukan pemerintah telah melalui pendekatan ilmiah, ia mengingatkan warga untuk banyak berdoa dan bermunajat kepada Tuhan.
Riza menyebut kasus aktif Covid-19 di Jakarta saat ini telah menyentuh angka 97 ribu. Meski turun dari semula 100 ribuan pada pekan lalu, namun jumlah tersebut menurut dia masih relatif tinggi.
Sebab, rekor tertinggi kasus aktif DKI sebelumnya tak sampai lebih dari 30 ribu. Dengan demikian, jumlah kasus aktif DKI saat ini masih empat kali lipat lebih tinggi dari rekor tertinggi sebelumnya pada Februari.
"Selama ini, Jakarta paling besar 27 ribu kasus aktif. Ini sudah hampir empat kali dari yang biasa. Gerakan vaksinasi adalah upaya mengurangi laju penyebaran Covid-19," ucapnya.
Lebih lanjut, Riza meminta warga mulai proaktif terhadap semua program pemerintah, termasuk percepatan vaksinasi. Saat ini pihaknya menetapkan target 8,8 juta vaksinasi kepada warga Jakarta hingga Agustus.
Jumlah itu menurut dia merupakan persentase untuk syarat menciptakan kekebalan massa atau herd immunity.
Sementara merujuk laporan harian Satgas Covid-19 Jakarta per Senin (12/7), hingga saat ini vaksinasi tahap pertama di DKI baru menyentuh angka 5,4 juta atau 62 persen dari target. Sedangkan untuk dosis vaksin kedua baru mencapai 22,1 persen atau 1,9 juta.
"Dengan begitu, kita dapat menekan risiko perawatan di rumah sakit dan kematian. Walaupun tidak bisa sepenuhnya menghentikan penularan," ujarnya.
![]() |