Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Virus Corona varian Delta terdeteksi sudah tersebar di 11 daerah di luar Pulau Jawa.
"Ada lima daerah di Sumatera, dua di Kalimantan, dua di Sulawesi, satu di Nusa Tenggara, dan satu di Papua," urai Budi, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR secara daring, Selasa (13/7).
Ia menyebut 11 daerah tersebut harus diamati secara ketat. Pasalnya, pasien yang terinfeksi varian Delta di 11 daerah tersebut berpotensi dibawa ke Jawa bila fasilitas kesehatan di daerahnya tak mampu lagi menampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau terjadi apa-apa di sana, kapasitas kesehatan pasti dibawa ke Jakarta atau di Jawa," ujarnya.
Ia pun mengaku sudah menggelar rapat dengan menteri lainnya untuk memastikan kapasitas rumah sakit, hingga persediaan obat, oksigen, tenaga kesehatan, hingga penurunan mobilitas warga.
"Targetnya, kita lakukan monitoring mobilitas manusia, baik menggunakan Google Mobility, Facebook Mobility. Kami harap turun 20 persen kegiatannya, sekarang masih berkisar antara 6 sampai 16 persen. Kalau ini tidak cepat kita turunkan, rumah sakitnya akan berat tekanannya ke mereka," ucap dia.
Terpisah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo menyebut 89,6 persen pasien Covid-19 di wilayahya terkontaminasi varian Delta.
"Jadi sampel yang diambil kurang lebih 106 sampel, ditemukan ada 96 sampel yang teridentifikasi varian delta, jadi persentasenya 89,6 persen," ujar dia, di kantornya, Selasa (13/7).
"Diambil sampel dari Kudus 72, yang varian delta 62. Lalu di Salatiga diambil 6, varian deltanya 5. Jepara diambil 3, semuanya varian delta. Dari Solo diambil 16, semuanya delta. Di Karanganyar diambil 3. Semuanya [varian] Delta," urai dia.
Ia menyebut sebagian pasien yang terinfeksi varian Delta itu merupakan usia di bawah 17 tahun.
"Untuk anak di bawah usia 17 tahun ada 23 orang, jadi sekitar 24,2 persen. Yang dewasa ada 72 atau 75,8 persen. Jadi kenapa saat ini penularannya cepat, ya saya rasa varian itu (Delta)," terang Ganjar.
Sementara itu, penyebaran varian Delta yang makin masif membuat 85 sekolah yang terdiri dari SD dan SMP di Kota Samarinda menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Selama pelaksanaan PPKM Mikro Darurat/Diperketat untuk sementara semua PTM kami tunda," kata Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dalam keterangannya, Selasa (13/7).
(mts/dmr/yov/arh)