Pemerintah menerbitkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali sejak 3 Juli 2021, sementara di luar Jawa-Bali dimulai sejak 12 Juli. Keduanya berakhir serentak pada 20 Juli. Meski belum sampai hari pemungkas, wacana perpanjangan sudah mencuat beberapa hari terakhir.
PPKM dikeluarkan dengan melahirkan target capaian-capaian baru, seperti jumlah testing hingga 324.283 orang per hari, vaksinasi sejuta dosis sehari, penurunan mobilitas warga, hingga turunnya angka kasus baru jadi 10 ribu kasus per hari.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengklaim target itu dapat terlihat tiga pekan pascapemberlakuan PPKM Darurat, yang artinya akan terlihat di akhir Juli hingga awal Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Target-target pemerintah dalam praktiknya belum terealisasi sepenuhnya. Pemerintah mengungkapkan dugaan mengenai kenapa penularan masih terus terjadi lantaran masyarakat masih abai dengan protokol kesehatan.
"Tidak patuhnya menjalani protokol kesehatan terutama di permukiman bisa menjadi sumber penularan. Ini menjadi tugas kolektif pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan sampai tingkat terkecil di masyarakat dengan pemanfaatan posko pada level RT/RW," demikian disampaikan melalui keterangan resmi Satgas Pengendalian Covid-19, Rabu (14/7).
CNNIndonesia.com telah merangkum data-data pemeriksaan, vaksinasi, hingga rekor-rekor kasus harian selama PPKM Darurat sebagaimana berikut:
Capaian jumlah pemeriksaan warga terhadap virus corona masih jauh dari target 324.283 pemeriksaan dalam sehari. Apabila dirata-rata dalam 12 hari PPKM Darurat, maka capaian testing secara nasional 131 ribu per hari. Sementara itu, capaian tertinggi selama PPKM Darurat terjadi pada 14 Juli dengan 172.859 orang yang diperiksa dalam sehari.
Capaian pemeriksaan covid-19 di Indonesia terkini dihitung dari hasil pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR), tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen.
Bila melihat data capaian terakhir, pada 12 Juli positivity rate atau rasio kasus warga terpapar virus corona di Indonesia kembali mencapai jumlah tertinggi selama empat bulan terakhir di Indonesia, yakni 32,78 persen.
Sementara bila dirata-rata dalam 12 hari, positivity rate Indonesia berada di 28,15 persen. Dalam hal pemeriksaan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar pemeriksaan 1:1.000 penduduk per pekan. Jika mengacu pada standar tersebut, bisa diasumsikan populasi Indonesia mencapai 270 juta jiwa, maka sewajarnya 270 ribu orang diperiksa per pekan.
Namun demikian, pemerintah telah memutuskan standar akan dinaikkan sesuai dengan kondisi positivity rate. Adapun ketentuan peningkatan pemeriksaan yang ditargetkan pemerintah sebagaimana berikut. Pertama, untuk daerah dengan positivity rate kurang dari 5 persen, maka pemeriksaan harus dilakukan minimal 1:1000 penduduk per pekan.
Bila melihat angka positivity rate terakhir per 14 Juli, yakni sebanyak 31,5 persen. Maka sewajarnya pemerintah harus mulai melakukan pemeriksaan terhadap 15:1000 penduduk per pekan. Dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta, maka pemerintah harus melakukan setidaknya 4 juta testing per pekan, atau 571 ribu penduduk yang dites per hari.
Berlanjut ke Halaman berikutnya...