DPR Minta Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jul 2021 04:40 WIB
Skenario buruk yang belakangan terjadi mulai dari krisis layanan kesehatan, nakes kewalahan, obat sulit didapatkan, dan kelangkaan stok oksigen.
Ilustrasi pelayanan rumah sakit menghadapi covid-19. (AP/Trisnadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengatakan pemerintah perlu mempersiapkan skenario terburuk menghadapi penularan corona varian delta di luar Jawa.

"Sudah terdeteksi penyebaran varian delta Covid-19 ke sejumlah daerah di luar Jawa-Bali, harus segera diantisipasi pemerintah dengan mempersiapkan skenario terburuk menghadapi badai varian ini di seluruh provinsi," kata Charles melalui keterangan tertulis, Kamis (15/7).

Charles menilai lonjakan kasus Covid-19 belakangan menyebabkan krisis layanan kesehatan, mulai dari fasilitas kesehatan yang mulai kewalahan, obat sulit didapatkan dan langkanya stok oksigen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gelombang kedua penularan Covid-19 yang terjadi belakangan ini sudah membuat sistem kesehatan di Pulau Jawa nyaris lumpuh," tuturnya.

Sementara, kata dia, varian delta sudah menyebar hingga ke luar Jawa. Ia mengatakan pemerintah perlu menyiapkan antisipasi penularan varian tersebut, terlebih karena kapasitas fasilitas kesehatan di luar Jawa umumnya tidak sebaik di Jawa.

"Sehingga jika penyebaran varian delta di sejumlah daerah luar jawa tidak diantisipasi dengan baik, maka lonjakan kasus akan membuat sistem kesehatan di wilayah tersebut menjadi lumpuh," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan skenario fasilitas kesehatan jika kasus Covid-19 melonjak hingga 30 persen sampai 60 persen. Namun skenario tersebut hanya mencakup Jawa-Bali.

Sementara corona varian delta sudah terdeteksi di 11 daerah di luar Pulau Jawa yaitu di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.

"Ada lima daerah di Sumatera, dua di Kalimantan, dua di Sulawesi, satu di Nusa Tenggara, dan satu di Papua," kata Budi, Selasa (13/7).

(mts/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER