Bandung Larang Takbir Keliling, Jatim Cegah Tradisi Toron
Warga Kota Bandung dilarang menggelar takbir keliling jelang Iduladha dan disarankan hanya memperdengarkan rekaman di masjid. Sementara, warga Jawa Timur, terutama Madura, diminta untuk tak melakukan tradisi toron alias mudik.
Kepala Kementerian Agama Kota Bandung Tedi Hamad Junaedi mengatakan pedoman pelaksanaan Iduladha 2021 sudah diatur melalui Surat Edaran Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2021. Di antaranya, yakni khusus untuk daerah di zona PPKM darurat tidak boleh menyelenggarakan arak-arakan takbir keliling.
"Disarankan malam takbiran di masjid hanya diperdengarkan melalui pengeras suara. Atau kalau bisa menggunakan rekaman semacam kaset atau bentuk lainnya yang bisa diputar dan diperdengarkan," kata Tedi dalam keterangan yang diterima Jumat (16/7).
Dalam surat edaran itu juga disebutkan umat muslim dianjurkan untuk tidak menggelar salat Iduladha secara berjamaah, baik di musala, masjid ataupun di lapangan.
"Substansinya, masjid tidak digunakan sementara untuk peribadatan berjamaah. Masjid tetap dibuka, tapi tidak melaksanakan proses kegiatan ibadah berjamaah. Ini untuk di level 3 dan 4 dilaksanakan PPKM darurat," ujarnya.
Untuk prosesi penyembelihan kurban, ia menyebut itu disarankan dilakukan pada 11, 12, dan 13 Zulhijah atau pada 21, 22, dan 23 Juli. Kemudian disarankan pula penyembelihannya di Rumah Potong Hewan (RPH) guna meminimalisasi interaksi orang.
Apabila RPH sudah penuh, lanjut Tedi, hewan kurban disembelih di lapangan terbuka dengan jumlah panitia yang terbatas. Tak lupa juga untuk memerhatikan protokol kesehatan.
"Satu orang, satu alat potong. Kalau terbatas, pisaunya harus didesinfektan dulu. Setelah dipotong, penerima tidak boleh datang ke tempat pemotongan. Panitia yang harus mengantarkan daging hasil pemotongan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.
Adapun Kota Bandung masih dalam zona level 4 dan tengah menjalankan PPKM darurat.
Di tempat terpisah, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk tak melakukan mudik terkait Iduladha demi menghindari potensi lonjakan kasus Covid-19.
Ia juga meminta masyarakat tak menggelar Toron atau tradisi mudik masyarakat di Pulau Madura.
"Kami sampaikan tolong jangan laksanakan budaya ini dulu. Sebulan dua bulan kita harus sabar menghadapi Covid ini," kata Nico, Kamis (15/7).
"Kami juga memohon kepada alim ulama terkait masalah Idul Adha atau budaya Toron," lanjut dia.
Diketahui, Madura jadi salah satu episentrum kasus Covid-19 gelombang dua di Indonesia akibat penyebaran varian Delta.
(hygy/frd/arh)