Gubernur Sumsel: Stok Vaksin Covid-19 Kami Habis

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jul 2021 19:00 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru meminta kepada Kemenkes untuk mengirim tambahan 15 juta dosis vaksin Covid-19 per bulan untuk tujuh bulan ke depan.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyebut pihaknya kehabisan vaksin Covid-19. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Palembang, CNN Indonesia --

Gubernur Sumatera Selatan (Sulsel) Herman Deru mengatakan kehabisan vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi. Sejumlah fasilitas kesehatan sudah tak membuka layanan vaksinasi karena kehabisan stok.

"Presiden bilang semalam 'habiskan vaksin', tapi sekarang vaksin kita sudah benar-benar habis. Kita butuh itu," ujar Herman, Sabtu (17/7).

Herman mengatakan ketersediaan vaksin Covid-19 tentu akan mengganggu target herd immunity atau kekebalan kelompok pada awal 2022. Ia berharap pemerintah pusat lebih banyak menyalurkan vaksin Covid-19 ke Sumsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman mengaku mengusulkan tambahan 15 juta dosis vaksin per bulan untuk tujuh bulan ke depan kepada Kementerian Kesehatan.

Dengan demikian pada awal 2022, pihaknya bisa mencapai target kekebalan komunal dengan melakukan vaksinasi terhadap 70 persen dari 5,5 juta warganya.

"Saya berterima kasih kepada antusias masyarakat untuk ikut program vaksinasi ini. Namun sekarang stok sedang habis dan diminta bersabar hingga mendapatkannya lagi," ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sumsel Ferry Yanuar berkata rata-rata saat ini Sumsel mendapat jatah sekitar 83 ribu dosis vaksin per minggu.

Jumlah tersebut sudah termasuk jatah untuk anggota TNI/Polri. Hal tersebut menyulitkan Pemprov Sumsel untuk menyalurkannya ke daerah karena stok yang terbatas.

"Kita harus pintar-pintar membagikannya mana yang lebih prioritas," ujar Ferry.

Selain itu, kata Ferry, distribusi vaksin dari pusat yang dikirim per minggu saat ini menyulitkan pemerintah daerah. Seperti Musi Rawas Utara, daerah terjauh dari Palembang, membutuhkan waktu dua hari satu malam perjalanan darat.

Menurutnya, ongkos menjemput vaksin tersebut semakin memberatkan pemerintah daerah.

"Biaya yang dikeluarkan pemerintah daerah tidak sebanding dengan jumlah vaksin yang diterima. Belum lagi nanti mereka harus menyalurkan ke desa terpencil yang membutuhkan waktu lebih lama lagi hingga vaksin bisa diterima oleh masyarakat," katanya.

Ia berharap penyaluran vaksin dari pusat untuk Sumsel bisa bertambah sehingga kekebalan komunal bisa dicapai sesuai target. Penyaluran vaksin dengan jumlah dosis lebih banyak, kata Ferry, bila dikirim sebulan sekali akan lebih efektif ketimbang dikirim per minggu dengan jumlah terbatas.

(idz/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER