Mobilitas warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di dalam lingkup pemukiman justru meningkat selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli ini.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan, berdasarkan evaluasi bersama pemerintah pusat diperoleh informasi kenaikan mobilitas penduduk di perumahan sekitar 19 persen.
"Dari evaluasi kita memperhatikan mobilitas penduduk di dalam perumahan. Jadi warga kita ini mobilitas di dalam perumahan ada kenaikan 19 angka (persen)," kata Aji ditemui di Kantornya, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (20/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Aji, peningkatan disebabkan aktivitas atau interaksi bertetangga para warga, khususnya pada siang hari. Kenaikan itu didasarkan pada hasil monitoring Google Traffic, Facebook Mobility, dan cahaya malam NASA.
"Mereka tidak pergi keluar tetapi nonggo (bertetangga),19 persen penambahannya malah dibandingkan hari-hari biasa. Padahal sekarang banyak klaster keluarga dan ini yang harus diperhatikan," sebutnya.
Hal serupa disampaikan Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad terkait peningkatan sebanyak 19 persen ini. Ia menengarai kenaikan yang tak kelihatan sebelum penerapan masa PPKM darurat itu adalah imbas dari pembatasan mobilitas di tempat-tempat umum.
"Disinyalir, memang yang tidak bekerja atau di-WFH-kan itu tidak tinggal (berdiam) di rumah tapi di sekitar perumahan," katanya saat dihubungi.
"Kedua, anak-anak yang sedang sekolah itu kan daring, banyak yang berkeliaran juga," imbuhnya.
Noviar menekankan, peningkatan mobilitas ini harus segera diantisipasi oleh Satgas Covid-19 di tingkat RT/RW atau kelurahan. Mereka yang berwenang melakukan monitoring sekaligus edukasi kepada para warga.
Sementara untuk mobilitas warga DIY secara umum, menurut Noviar, selama PPKM darurat ini baru bisa ditekan sampai 21,5 persen. Kabupaten Kulon Progo menjadi daerah dengan capaian terendah, hanya berkisar 10-20 persen saja.
"Itu kan juga ada Jaga Warga, ini yang kita kerahkan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak bergerombol dan tidak keluar rumah," tandasnya.
(kum/psp)