Isu Kartel, Krematorium Jakut Gratis untuk Warga Tak Mampu

CNN Indonesia
Rabu, 21 Jul 2021 15:48 WIB
Kremasi gratis di Yayasan Krematorium Cilincing, Jakarta Utara, diberikan bagi warga yang memiliki surat keterangan tak mampu dan Lurah atau Camat.
Ilustrasi kremasi. (Foto: CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Yayasan Krematorium Cilincing menggratiskan biaya kremasi jenazah Covid-19 bagi warga yang tidak mampu di tengah isu kartel kremasi di masa pandemi.

Pembina Yayasan Krematorium Cilincing Jusuf Hamka mengatakan hal ini menjadi salah satu upaya untuk melawan kartel kremasi.

"Saya akan mintakan supaya dibebaskan dari biaya alias gratis," kata Jusuf dalam video di akun Instagramnya @jusufhamka, seperti yang dilihat pada Rabu (21/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mendapatkan layanan kremasi bebas biaya, lanjutnya, warga hanya perlu membawa surat keterangan tidak mampu dari lurah atau camat. Jika tanpa dokumen itu, warga dikenakan tarif Rp7 juta.

"Saya sudah perintahkan tanggal 19 Juli 2021 supaya menerima jenazah korban Covid dengan biaya hanya Rp7 juta, karena kartel-kartel sudah tidak manusiawi, sudah memeras saudara-saudara kita sampai dengan harga Rp80 juta dan kita lawan kartel ini bersama," tuturnya.

Lebih lanjut, Jusuf menyebut bahwa kartel kremasi, khusunya untuk jenazah Covid-19, adalah perbuatan yang tidak beradab.

"Jelas kremasi yang dikartelkan sangat-sangat tidak beradab dan ini menyedihkan," ucap Jusuf.

Isu soal kartel kremasi ini bermula beredarnya sebuah pesan singkat berisi pengakuan seorang warga. Dalam pesan itu, ia mengaku mendapat harga tinggi untuk melakukan proses kremasi terhadap keluarganya yang meninggal karena terpapar Covid-19.

Terkait isu ini, pengacara kondang, Hotman Paris pun turut angkat suara. Menurutnya, korban ada yang dipatok harga hingga Rp80 juta. Padahal, harga jasa tersebut dulu hanya berkisar Rp7 juta.

"Ada warga ngadu ke saya, untuk biaya peti jenazah Rp25 juta, transport Rp7,5 juta, kremasi Rp45 juta, lain-lain Rp2,5 juta. Maka keluarga si korban harus membayar Rp80 juta untuk kremasi," kata Hotman dalam sebuah unggahan video di akun instagram pribadinya @hotmanparisofficial pada Selasa (20/7).

Menyikapi hal ini, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan.

Agus juga mendorong masyarakat yang menjadi korban kasus dugaan praktik kartel kremasi untuk melapor ke pihak berwajib.

"Sedang dilidik ya. Kalau ada korbannya ikut membantu, monggo silakan," kata Agus kepada wartawan, Rabu (21/7).

(dis/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER