Stok Vaksin di Sumut Minim, Baru 16 Persen Warga Vaksinasi
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Sumut) Aris Yudhariansyah mengatakan, distribusi vaksin dari pemerintah pusat ke Sumut sangat minim hingga menyebabkan capaian vaksinasi rendah. Pihaknya harus memilah daerah prioritas yang melaksanakan vaksin.
"Memang sangat minim. Jadi harus dipilah daerah untuk pelaksanaan vaksin. Terutama daerah misalnya Medan, karena PPKM Darurat. Kemudian untuk daerah yang masuk level tiga," kata Aris, Rabu (21/7).
Menurut Aris, realisasi vaksinasi Covid-19 di Sumut masih sangat rendah. Dia berharap pemerintah pusat segera mengirimkan vaksin Covid-19 untuk wilayah Sumut.
"Jika vaksin cukup bisa sesuai target, bisa sampai 120 ribu per hari. Tapi ini realisasinya rendah. Kita berharap secepatnya. Pak Gubernur sudah menyurati Menkes. Kita minta 2 juta vaksin. Sekarang lagi proses," tuturnya.
Aris menyebutkan, masyarakat Sumut yang ditargetkan untuk divaksin Covid-19 mencapai 11 juta orang. Akan tetapi hingga saat ini baru 16 persen masyarakat yang divaksin dosis pertama.
"Dari target 11 juta, saat ini baru 16 persen dosis pertama. Dosis kedua memang rendah masih 4-5 persen. Makanya vaksin yang ada kita prioritaskan untuk dosis kedua," ujarnya.
Sementara tambahan stok 12 ribu vial vaksin yang diterima kemarin akan ditujukan bagi TNI/Polri dan pihak Dinkes.
Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga menyampaikan vaksin covid-19 di provinsi yang ia pimpin mulai menipis.
Ia telah meminta bantuan kepada Kementerian BUMN agar pemerintah pusat segera memasok kembali vaksin tersebut.
Pemerintah diketahui telah menargetkan herd immunity secara nasional tercapai akhir tahun ini. Namun laju vaksinasi di setiap daerah diketahui masih terjadi ketimpangan, khususnya di luar Jawa-Bali.
Secara nasional, capaian vaksinasi dosis I adalah sekitar 42 juta. Sedangkan vaksinasi dosis II baru mencapai sekitar 16,4 juta. Pemerintah menargetkan dapat melakukan vaksinasi terhadap 208 juta penduduk.
(fnr/psp)