Pemerintah berjanji memperbaiki upaya tes dan penelusuran (tracing) pasien Covid-19 pada sisa waktu penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingg 25 Juli 2021.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah akan menggelar tes dan telusur agresif.
"Pemerintah dalam waktu dekat atas perintah Presiden akan lakukan peningkatan testing dan tracing dan perbanyak pusat-pusat isolasi, utamanya di daerah padat penduduk," kata Luhut dalam jumpa pers daring di kanal Youtube PerekonomianRI, Rabu (21/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menyampaikan pihaknya bakal memperbanyak jumlah tes. Jika menemukan orang positif Covid-19, pemerintah akan langsung merawatnya di pusat isolasi.
Ia berkata penguatan tes dan telusur itu akan difokuskan di delapan daerah aglomerasi. Beberapa di antaranya adalah Jabodetabek, Surabaya Raya, Solo Raya, dan Semarang Raya.
"Mulai dalam 1-2 hari dan akan kita lakukan secara masif sehingga nanti pelonggaran pada 26 Juli kalau semua berjalan baik," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah melaksanakan PPKM Darurat di Jawa dan Bali pada 3-20 Juli. Salah satu amanat dalam pembatasan itu adalah peningkatan jumlah tes dan penelusuran dari kasus positif Covid-19.
Pemerintah menargetkan tes sebanyak 324.383 orang per hari di seluruh daerah PPKM Darurat. Pemerintah juga menargetkan penelusuran terhadap 15 orang setiap penemuan kasus Covid-19.
Meski begitu, target tersebut belum pernah tercapai satu kali pun. Jumlah tes yang dilakukan selama PPKM Darurat berkisar pada angka 100 ribu hingga 160 ribu orang per hari.
Jumlah tes terkait Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam tiga hari terakhir. Apabila dihitung secara kumulatif dan dibandingkan dengan tiga hari sebelumnya, maka jumlah testing Covid-19 turun hingga 68,73 persen.
Rinciannya, pada 15 Juli jumlah warga yang diperiksa mencapai 185.321 orang. Kemudian 16 Juli 179.216 orang, dan 17 Juli 188.551 orang. Selama periode itu, jumlah kasus yang ditemukan juga tinggi, bahkan rekor pada 15 Juli dengan 56.757 kasus konfirmasi positif covid-19 dalam sehari.
Sementara itu, pada 18 Juli jumlah warga yang diperiksa turun menjadi 138.046 orang, selanjutnya 19 Juli 127.461 orang, dan terakhir 20 Juli 114.674 orang. Adapun dengan penurunan jumlah testing itu, jumlah kasus Covid-19 harian juga terlihat mengalami penurunan.
Pada 18 Juli, pemerintah mengumumkan jumlah kasus harian turun menjadi 44.721. Disusul penurunan pada 19 Juli yang turun mencapai 34.257 kasus, dan pada 20 Juli terjadi kenaikan kasus meski tidak signifikan, yaitu 38.325 kasus.