Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan masih banyak orang tua yang masih ragu mengizinkan anaknya mengikuti program vaksinasi Covid-19.
"Jadi ini juga yang kita alami, artinya masih banyak juga orang tua yang masih ragu-ragu untuk memvaksin anaknya, jadi sama seperti informasi yang diterima orang tua dulu itu," kata Nadia dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Kamis (22/7).
Melihat kondisi itu, Nadia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota beserta perwakilan masing-masing sekolah untuk memberikan edukasi perihal manfaat vaksin di tengah pandemi covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia menyebut pihaknya Kemenkes juga telah mempermudah akses vaksinasi anak remaja, yang dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di sekolah.
"Tentunya kalau kita melihat sekarang beberapa kerja sama yang dilakukan dinkes dan sekolah-sekolah, dengan edukasi inilah yang disampaikan oleh sekolah melalui orang tua," jelasnya.
Lebih lanjut, Nadia menjelaskan alasan pemerintah akhirnya merestui vaksinasi pada usia 12-17 tahun lantaran beberapa bulan terakhir, banyak dijumpai kasus Covid-19 yang menyerang anak hingga balita.
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 misalnya per (21/7) mencatat setidaknya 1 persen anak berusia di bawah 18 tahun di Indonesia meninggal akibat terinfeksi virus corona.
Selain itu, pada usia 0-5 tahun sebanyak 2,9 persen atau sekitar 86.531 balita terpapar Covid-19. Sementara untuk usia 5-18 tahun, Satgas mencatat 9,9 persen atau sekitar 295.399 anak terpapar Covid-19 di kelompok usia itu.
"Dari dulu, imunisasi lebih banyak pada anak. Karena memang anak-anak adalah kelompok yang paling rentan pada usianya. Hanya saja agak berbeda di covid-19, karena sejak awal anak-anak itu sangat kurang mobilitasnya sehingga risiko penularan juga rendah," ujar Nadia.
Pemerintah mulai melakukan vaksinasi pada anak remaja usia 12-17 tahun sejak 1 Juli 2021 dengan total sasaran 26.705.490 anak.
Bila melihat data Kemenkes, laju vaksinasi pada anak remaja masih rendah. Data Kemenkes per (21/7) pukul 18.00 WIB terlihat dari 26,7 juta sasaran, yang mendapat vaksin dosis pertama baru 540.018 anak.
Sementara pada pemberian dosis dua baru 37 anak, sebab interval pemberian dosis satu dan dua vaksin Sinovac berjarak 14-28 hari.
Dengan demikian, target vaksinasi remaja pada dosis pertama baru mencapai 2,02 persen, sementara untuk dosis kedua baru 0,00013 persen.
(khr/fra)