Positivity Rate dan Kasus Aktif Covid Tinggi Sepanjang Juli

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jul 2021 08:00 WIB
Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia masih memburuk, di mana positivity rate 5-6 kali standar WHO. Jumlah pemeriksaan perlu ditingkatkan.
Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia masih memburuk, di mana positivity rate 5-6 kali standar WHO. Jumlah pemeriksaan perlu ditingkatkan. (CNN Indonesia / Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Positivity rate atau rasio kasus warga terpapar virus corona di Indonesia cenderung fluktuatif sepanjang tiga pekan Juli 2021. Rata-rata positivity rate dalam sepekan misalnya terus mencapai angka di atas 25 persen, 5-6 kali lipat dari standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).

WHO telah menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen. Apabila positivity rate suatu daerah semakin tinggi, maka kondisi pandemi di daerah tersebut memburuk sehingga perlu ditingkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19 di daerah tersebut.

Dalam pekan pertama atau selama periode 2-8 Juli, rata-rata positivity rate Indonesia mencapai 27,04 persen. Selama periode itu kumulatif jumlah penambahan kasus mencapai 214.680 kasus, dan jumlah orang yang diperiksa sebanyak 807.096 orang dalam sepekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian dalam pekan kedua atau 9-15 Juli, rata-rata positivity rate naik menjadi 29,18 persen. Jumlah itu merupakan rata-rata dari kumulatif penambahan kasus Covid-19 pada pekan kedua Juli yang ikut naik menjadi 309.015 kasus, dan juga jumlah pemeriksaan yang terpantau ikut naik menjadi 1.056.205 orang yang diperiksa dalam sepekan.

Selanjutnya pada pekan ketiga Juli atau selama periode 16-22 Juli, rata-rata positivity rate turun dibandingkan pekan sebelumnya. Pada pekan ketiga, rata-rata positivity rate sebesar 28,72 persen.

Selama periode itu kumulatif jumlah penambahan kasus turun menjadi 306.536 kasus, dan jumlah orang yang diperiksa mengalami peningkatan menjadi 1.092.882 orang yang dites Covid-19 dalam sepekan.

Meski rata-rata positivity rate di pekan ketiga Juli menurun dibandingkan pekan sebelumnya, namun pada 20 Juli, positivity rate tercatat mencapai jumlah tertinggi sebesar 33,42 persen. Jumlah itu tercatat menjadi penambahan tertinggi selama lima bulan terakhir di Indonesia.

Selain itu, penambahan positivity rate sebesar 33,42 persen itu merupakan rekor tertinggi baru semenjak rapid test antigen masuk sebagai perhitungan tes standar Covid-19 di Indonesia per 3 Maret 2021. Sebelum itu, jumlah tes hanya dihitung dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab dan tes cepat molekuler (TCM).

Kasus Aktif Meroket

Kasus aktif merupakan kasus warga yang tengah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri di rumah masing-masing. Perhitungan kasus aktif didapatkan dari pengurangan jumlah kumulatif positif Covid-19 terhadap kasus sembuh dan kasus meninggal akibat Covid-19.

Penambahan kasus aktif ini bukan merupakan perkembangan yang baik. Sebab semakin tinggi kasus aktif akan berimplikasi terhadap peningkatan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Indonesia.

Sepanjang pekan ketiga Juli ini, perkembangan kasus aktif tidak menunjukkan ke arah yang baik. Pada pekan pertama atau 2-8 Juli, kumulatif kasus aktif mencapai 2.181.596 orang. Kemudian pekan kedua atau periode 9-15 Juli, kasus aktif naik menjadi 2.819.366 kasus.

Pada pekan ketiga atau selama 16-22 Juli, kumulatif kasus aktif meroket hingga menjadi 3.779.331 orang. Itu artinya, terjadi kenaikan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat setiap pekannya, ataupun data tersebut menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di fasilitas kesehatan tak kunjung pulih.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER