Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepala daerah di Jabar untuk memonitoring kebutuhan oksigen di rumah sakit Covid-19. Hal itu dia sampaikan merespons adanya tiga pasien di Rumah Sakit Umum (RSU) Holistic, Kabupaten Purwakarta, yang meninggal dunia karena persediaan oksigen medis di RS tersebut habis.
Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah daerah harus sigap melapor kekurangan ke Satgas Oksigen Jabar.
"Sebenarnya seluruh kota/kabupaten itu sudah diberi hotline posko oksigen. Jawa Barat punya posko oksigen sehingga kalau ada kekurangan-kekurangan tinggal menghubungi ke sana saja," katanya dalam jumpa pers daring, Rabu (21/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Emil, periode krisis oksigen seharusnya sudah dilewati seiring adanya gudang oksigen di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Meski demikian, di beberapa rumah sakit masih ditemukan kendala ketersediaan oksigen ini.
"Secara umum kasus krisis oksigen itu sudah lewat kepanikannya, tidak merata tinggal satu dua," ucapnya.
Emil menyatakan pada masa kedaruratan ini Pemerintah Provinsi Jabar pernah mendapatkan pengajuan oksigen dari provinsi lain. "Sempat dalam kedaruratan juga saya dihubungi oleh bupati dari provinsi lain yang akhirnya atas nama kemanusiaan, kabupaten d provinsi lain kami bantu," ujarnya.
Sebelumnya, RSU Holistic Purwakarta, buka suara soal temuan pasien Covid-19 yang meninggal dunia akibat kekurangan suplai oksigen pada Senin (19/7).
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 22 JULI Rangkuman Covid: Kasus Positif Naik Lagi hingga Minim Oksigen |
Humas RSU Holistic Saepul Bahri mengatakan tiga pasien meninggal sempat diberikan pertolongan dan pemenuhan oksigen. Hanya saja, kapasitas oksigen yang digunakan saat itu terbatas lantaran pihak RS kesulitan mencari suplai oksigen.
"Yang meninggal betul ada tiga orang pas oksigen kita kekurangan di Senin. Namun untuk 14 orang itu tidak. Jadi 14 pasien meninggal itu dalam sebulan, dan hanya tiga yang terkait oksigen, yang 11 lainnya meninggal dunia rata-rata karena memiliki komorbid," kata Saepul saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (22/7).
(hyg/kid)