Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya bakal secara bertahap mengganti pemberian obat Azitromisin dan Oseltamivir menjadi Azitromisin dan Favipiravir dalam pemberian paket obat untuk pasien covid-19 gejala ringan yang sedang menjalani isoman.
Budi mengatakan, penggantian obat terapi covid-19 itu akan dilakukan secara bertahap. Pun demi memenuhi kebutuhan Favipiravir, pemerintah menurutnya bakal mengimpor jutaan obat terapi covid-19, dan berupaya memproduksi obat-obatan tersebut dalam negeri.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan hingga saat ini baru 1,9 juta dosis vaksin virus corona asal perusahaan China, Sinopharm untuk program gotong royong yang telah didistribusikan ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, tercatat sudah ada 5,5 juta dosis vaksin yang tiba di Tanah Air. Dari total itu, baru 2,9 juta yang izin edarnya sudah dikeluarkan BPOM. Sedangkan 2,6 juta sisanya masih menunggu izin edar BPOM.
Kemenkes per Senin (26/7) Pukul 12.00 WIB mencatat sebanyak 44.728.320 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona. Sementara baru 18.129.878 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Itu artinya, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 21,47 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 8,7 persen.
Data harian yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari ini, Senin (26/7) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 28.228 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 40.374 kasus, yang merupakan rekor baru. Serta penambahan 1.487 kasus meninggal baru dalam 1 x 24 jam.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 3.194.733 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 2.549.692 orang dinyatakan pulih, 560.275 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 84.766 lainnya meninggal dunia.
(ain/khr/ain)