Anies: Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Turun ke Angka 64 Ribu

CNN Indonesia
Senin, 26 Jul 2021 18:50 WIB
Anies juga mengatakan pemakaman protap Covid-19 yang pernah mencapai lebih dari 350 pemakaman per hari, kini sudah turun di bawah 200 per hari.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota mengalami penurunan setelah sempat menembus angka seratus ribu beberapa pekan lalu. Per Minggu (25/7), ia menyebut kasus aktif berada di angka 64 ribu.

"Bila sebelumnya, kita sempat mencapai angka lebih dari 100 ribu, bahkan pada tanggal 16 juli 2021, ada 113 ribu kasus aktif, dan kemarin, kasus aktif kita sudah turun di angka 64 ribu," kata Anies dikutip dari tayangan di kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (26/7).

Anies menyampaikan, penurunan kasus aktif itu beriringan dengan penurunan sejumlah parameter lain. Di antaranya positivity rate atau rasio kasus warga terpapar virus corona serta angka pemakaman dengan protokol Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Positivity rate kita yang semula sekitar 45 persen, kini sudah berada di kisaran 25 persen, juga pemakaman protap Covid-19 yang pernah mencapai lebih dari 350 pemakaman per hari, kini sudah turun di bawah 200 per hari," ujarnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini melanjutkan, kondisi terkini di rumah sakit Jakarta yang merawat pasien Covid-19 juga sudah menunjukkan perbedaan dibandingkan beberapa pekan lalu.

Menurutnya, beberapa pekan lalu, terjadi antrean pasien masuk IGD. Di sisi lain, kondisi IGD pun tengah penuh. Begitu juga dengan kamar rawat inap dan ruang ICU.

"Nah sekarang ini selasar-selasar IGD Sudah kosong, pasien sudah bisa langsung masuk ke IGD. Di dalam IGD-nya juga hanya beberapa orang pasien, dan situasi ini terlihat di banyak rumah sakit di Jakarta," ujarnya.

Lebih lanjut, meski ada penurunan pada sejumlah parameter, Anies mengatakan kondisi pandemi Covid-19 di Jakarta belum aman.

Menurutnya, angka 64 ribu kasus aktif masih lebih tinggi dibandingkan dengan puncak pertama Covid-19 di Jakarta. Selain itu, angka positivity rate DKI juga masih jauh di atas standar WHO.

"Angka 64 ribu ini adalah 2 kali lebih tinggi dibandingkan puncak gelombang pertama yang lalu, jadi ketika kita sekarang mengatakan bahwa kondisinya menurun dibanding bulan lalu, jangan kemudian cepat-cepat puas karena status hari ini itu masih dua kali di gelombang pertama dulu," ucapnya.

(yoa/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER