Anies Sebut Jakarta Jauhi Fase Genting Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan saat ini pandemi Covid-19 di Jakarta mulai menjauh dari fase genting. Situasi itu, berbeda dengan kondisi pandemi Covid-19 di Ibu Kota beberapa pekan lalu.
"Minggu lalu, 3 minggu lalu, bulan lalu, kita menyaksikan Jakarta menuju kondisi genting. Sekarang kita menyaksikan Jakarta mulai menjauhi kondisi genting itu," kata Anies dikutip dari tayangan di kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (26/7).
Anies memaparkan sejumlah data penanganan Covid-19 di Jakarta. Ia menyebut terjadi penurunan angka kasus aktif Covid-19. Data per Minggu (25/7), kasus aktif berada di angka 64 ribu.
Penurunan, kata Anies juga terlihat pada angka positivity rate atau rasio kasus warga terpapar virus corona hingga jumlah pemakaman dengan protokol Covid-19 setiap harinya.
Selain itu, kondisi terkini di rumah sakit Jakarta yang merawat pasien Covid-19 juga sudah menunjukkan perbaikan dibandingkan beberapa pekan lalu.
"Sekarang ini selasar-selasar IGD Sudah kosong, pasien sudah bisa langsung masuk ke IGD. Di dalam IGD-nya juga hanya beberapa orang pasien, dan situasi ini terlihat di banyak rumah sakit di Jakarta," ujarnya.
Meski adanya penurunan pada sejumlah parameter, Anies meminta semua pihak untuk tidak lengah dan kendor.
Ia mewanti-wanti jangan sampai adanya perbaikan pada kondisi pandemi saat ini, kemudian berhenti atau malah justru berbalik.
"Jadi tetap jaga protokol kesehatan kapanpun, dimanapun, dan terus kurangi mobilitas jika tidak perlu, dan bagi perusahaan perusahaan jangan paksakan karyawan masuk bila itu meresikoan protokol kesehatan di kantor anda," ujarnya.
Sebelumnya, pada pertengahan bulan lalu, Anies sempat mengatakan kondisi pandemi Covid-19 di Ibu Kota mengkhawatirkan.
Ia menyebut hal itu terjadi lantaran adanya peningkatan kasus aktif, kasus positif harian, keterisian tempat tidur perawatan, hingga rasio angka positif.
"Jakarta memasuki fase yang amat genting, bila kita tidak melakukan tindakan, maka kita berpotensi menghadapi kesulitan karena fasilitas kesehatan mungkin akan menghadapi jumlah yang tak terkendali," kata Anies saat itu.
(yoa/ain)