Anggota DPR dari Fraksi PPP Saifullah Tamliha mengaku tak menyetujui pemberian fasilitas berupa hotel bintang 3 bagi para anggota legislator hingga staf yang tengah menjalani isolasi karena terinfeksi virus corona (Covid-19).
"Kalau saya enggak setuju lah. Gaji udah gede. Tunjangan udah gede," kata Saifullah kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/7).
Selain itu, Saifullah menilai penyediaan fasilitas yang ditanggung negara itu berisiko memicu penilaian bahwa anggota DPR selaku wakil wakyat tak sensitif atas penderitaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun menilai sudah banyak hotel yang kini membanting harga untuk menyediakan fasilitas Isoman dengan harga yang terjangkau bagi anggota DPR.
"Enggak perlu lah. Bintang 3 itu, sekarang hotel murah-murah. Di [Hotel] Sultan itu 3 orang 20 jutaan. Itu udah tes PCR dan lain-lain. Kita menolak lah," kata dia.
Lebih lanjut, Saifullah menilai sudah sepatutnya anggota DPR bisa mencegah terjadinya penularan virus corona. Salah satunya dengan mencegah sementara berpergian dinas ke luar negeri.
"Untuk hindari itu [Covid]. Karena enggak sedikit juga anggota DPR habis dinas dari luar negeri terpapar covid," ujar dia.
Saifullah bercerita bahwa ia dan istrinya sempat terpapar Covid19 tanpa gejala sepulang reses dari Kalimantan sekitar empat bulan lalu . Kala itu, ia memilih untuk dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, agar tidak menular kepada keluarganya yang lain.
Saat itu, ia mengatakan langsung ditagih puluhan juta untuk jaminan selama dirawat. Meski demikian, ia tetap membayarnya bukan dengan dana negara walau berstatus anggota Komisi I DPR yang merupakan mitra kerja TNI Angkatan Darat.
"Sama sekali tidak meminta keringanan agar saya terhindar dari fitnah menerima gratifikasi. Perusahaan saya--kebetulan saya berlatar belakang pengusaha--membayar biaya perawatan saya dan istri selama 14 hari ratusan juta rupiah," kata dia.
Sebagai informasi, Sekretariat Jenderal DPR lewat surat bertitimangsa 26 Juli dan diteken Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar menyatakan telah bekerja sama dengan beberapa hotel untuk menyediakan fasilitas isolasi dan karantina bagi para anggota dewan hingga stafnya yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) hingga gejala ringan-sedang.
Indra beralasan fasilitas isoman diberikan karena anggota DPR memiliki mobilitas tinggi di daerah pemilihan mereka. Ia mengatakan bahwa fasilitas isolasi sebelumnya di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan mendapat komplain karena berpotensi menularkan ke penghuni kompleks parlemen lainnya.
(rzr/kid)