Khofifah Sebut BOR Covid-19 Jatim Mulai Melandai

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jul 2021 15:23 WIB
Khofifah mencontohkan pasien di RSUD dr Soetomo yang sempat dirawat hingga selasar, kini kondisi ruang perawatan mulai lengang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut BOR kasus covid-19 di wilayahnya mulai melandai. (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Surabaya, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut keterisian atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) Covid-19 di wilayahnya mulai ada pelandaian. Tingkat penurunan terjadi baik untuk tempat tidur ruang isolasi, ICU, hingga RS darurat lapangan.

"Per hari ini BOR isolasi 75 persen, BOR ICU 85 persen, BOR RS Darurat Lapangan 52 persen. Kalau kami melihat sesungguhnya ruang isolasi di rs ada pelandaian," kata Khofifah, Rabu (29/7).

Melandainya ketirisian RS itu kata Khofifah salah satunya terpantau di RSUD dr Soetomo Surabaya. Beberapa waktu lalu kapasitas RS ini membludak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan saat itu pasien hingga harus antri di selasar IGD karena gedung tak cukup lagi menampung. Namun berdasarkan laporan yang diterimanya pagi tadi, di IGD RSUD dr Soetomo sudah nampak lengang.

"Dulu di RSUD dr Soetomo 3 pekan lalu ada yang sampai di selasar. Hari ini mulai tadi malam sampai tadi pagi, saya minta update difoto pak dr Joni (Joni Wahyuhadi, Dirut RSUD Soetomo), saya melihat sudah lengang di IGD," ucapnya.

"Suasananya seperti itu sehingga di Jatim antara kenaikan kasus dengan hunian di RS itu flat saja di RS-nya," tambahnya.

Meski demikian, Khofifah meminta masyarakat dan semua pihak untuk tak menganggap enteng Covid-19, sebab kasus bisa melonjak sewaktu-waktu jika lengah. Upaya mitigasi dan protokol kesehatan harus tetap ditegakkan.

Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim pun, kata dia, saat ini terus berupaya untuk mengoptimalkan tempat isolasi terpusat di sejumlah wilayah.

Dengan isolasi terpusat ini maka pasien yang sebelumnya menjalani isolasi secara mandiri dipindah dan bisa termonitor kondisinya. Mereka juga akan cepat bisa tertangani RS rujukan jika sewaktu-waktu keadaannya memburuk.

"Yang isolasi di rumah ini diseyogyakan untuk isolasi terpusat supaya termonitor kondisinya, karena ada yang mungkin butuh obat ada yang butuh oksigen, kalau di rumah tidak bisa semua terfasilitasi," pungkas dia.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, per 27 Juli 2021, komulatif konfirmasi positif Covid-19 berjumlah 286.595 kasus. Sebanyak 214.628 di antaranya sembuh, 19.229 kasus meninggal dunia dan 52.738 masih dirawat atau kasus aktif. Ada pula 13.013 kasus suspect dan 1.034 probable.

(frd/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER