Megawati Kritik Daerah Lamban Tangani Bencana
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengkritik daerah-daerah yang masih lamban menangani bencana yang potensinya bisa muncul tanpa disadari oleh semua pihak.
Ia mengatakan lambannya penanganan itu dikarenakan faktor pola pikir di daerah bahwa bencana tidak akan terjadi setiap hari.
"Jadi bagi daerah, saya sangat melihat sampai saat ini, mohon maaf daerah sangat lambat sekali. Karena masih dalam pola pikir 'ah bencana enggak selalu terjadi tiap hari'. Jadi tidak ada rutinnya," kata Megawati saat hadir dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional BMKG secara virtual, Kamis (29/7).
Meski demikian, Megawati tak merinci lebih lanjut daerah yang lamban dalam menangani bencana.
Ia menegaskan seharusnya pola pikir bencana tak akan datang setiap hari harus diubah. Sebab, bencana sudah pasti akan datang tanpa bisa diprediksi dan potensial memakan korban jiwa.
"Padahal, satu kali kejadian maka korban manusia pasti terjadi, korban dan sebagainya," kata Megawati.
Selain itu, Megawati juga meminta kepada pemerintah daerah di seluruh Indonesia harus memiliki alokasi dana khusus untuk penanganan bencana alam.
Ia juga meminta agar Bulog harus tetap memiliki persediaan beras untuk penanganan bencana. Ia bercerita sewaktu masih menjabat sebagai Wakil Presiden dan Presiden RI, Bulog sudah bersiaga untuk mengalokasikan bantuan beras bagi para korban terdampak bencana.
"Begitu sudah terdengar ada bencana, maka enggak ada pertanyaan. Bulog harus segera kirimkan beras," kata dia.
Tak hanya itu, Megawati juga meminta agar bantuan yang dikirimkan kepada korban terdampak tidak dalam berbentuk uang. Hal itu memperlambat reaksi cepat karena masyarakat harus mencari kebutuhannya sendiri.
Ia menyarankan agar bantuan bisa dalam bentuk barang atau bahan-bahan pokok. Ia mencontohkan bahwa reaksi cepat pertama yang bisa dilakukan dengan mendirikan dapur umum untuk menyokong kebutuhan pokok sehari-hari warga terdampak.
"Misalnya saya katakan Baguna (Badan Penanggulangan bencana) PDIP saja. Perintah maju. Maju ke depan. Mereka pertama kejadian itu sudah langsung gelar dapur umum. Nah bahan-bahan udah ada. Itulah Bulog masuk dengan air dan beras," kata Megawati.