Satuan Tugas Penanganan Covid-19 merespons kabar soal influencer berinisial T yang mengaku mendapat booster alias suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga di Gedung DPRD DKI Jakarta Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan prioritas booster menggunakan vaksin Moderna saat ini masih untuk sasaran tenaga kesehatan (nakes) yang berjumlah kurang lebih 1.468.764 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia pun kini sudah menerima 4.500.160 dosis vaksin Moderna dalam dua kali tahapan kedatangan selama Juli 2021.
"Prioritas penerima program vaksin booster saat ini adalah nakes sebagai populasi berisiko sekaligus vital dalam dukung layanan kesehatan khususnya di masa pandemi," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (29/7).
Wiku menjelaskan, prioritas pemberian vaksin Covid-19 sejauh ini sudah didasarkan pada pertimbangan risiko, perhitungan laporan ketersediaan alias stok vaksin Covid-19 dan kecepatan laju vaksinasi.
Wiku mengatakan bahwa pemberian vaksin Covid-19 gratis baik melalui program pemerintah maupun program vaksinasi gotong royong yang dikomandoi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Adapun temuan vaksinasi berbayar di lapangan akan ditindaklanjuti oleh satgas di daerah setempat," kata dia.
Unggahan di sosial media Twitter sempat viral perihal utas yang menunjukkan tangkapan gambar Instastories milik seorang influencer yang mengaku mendapatkan vaksin Covid-19 dosis tiga atau booster. Lokasi penyuntikan berdasarkan gambar itu dilakukan di gedung DPRD DKI Jakarta.
Merespons hal itu, Pelaksana Tugas Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta Augustinus membenarkan adanya seorang influencer yang mendapat suntikan vaksin di Gedung DPRD DKI Jakarta. Namun ia menyebut suntikan itu untuk dosis 1 dan 2 bukan booster.
Augustinus mengatakan berdasarkan informasi yang dikumpulkan pihaknya, influencer berinisial T itu melaksanakan suntikan dosis 1 dan 2 beberapa waktu lalu menggunakan Sinovac.
Agustinus menyebut telah melakukan pengecekan terhadap daftar hadir maupun dokumen verifikasi pada tanggal 27 Juli. Dari pengecekan, tidak didapatkan nama influencer itu. Meski demikian, ia menyebut DPRD DKI Jakarta tidak akan membawa masalah itu ke ranah hukum.