22 Ribu Mahasiswa Ikut Program Kampus Mengajar Nadiem

CNN Indonesia
Jumat, 30 Jul 2021 20:17 WIB
Sebelum terjun ke lapangan, para peserta akan terlebih dahulu mengikuti pembekalan selama delapan hari dan dibina oleh pada ahli.
Ilustrasi mahasiswa. (robarmstrong2/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 22 ribu mahasiswa dari 371 perguruan tinggi tercatat bakal mengikuti program Kampus Mengajar di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Sekretaris Dirjen Dikti Paristyanti Nurwandani mengatakan, 22 ribu mahasiswa tersebut akan menjalani pengabdian mengajar selama kurang lebih lima bulan mulai 2 Agustus sampai 12 Desember mendatang.

"Yang 22 ribu orang ini adalah lulus seleksi dan mendapatkan pengumuman sehingga 22 ribu orang mahasiswa terpilih dari 371 perguruan tinggi," kata Paris dalam pembekalan peserta secara daring, Jumat (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan bahwa para peserta nantinya akan menjalani program Kampus Mengajar, total di 3.593 sekolah jenjang SD dan SMP. Sekolah-sekolah itu tersebar di 491 kabupaten kota di seluruh Indonesia.

Sebelum diterjunkan ke lapangan, kata Paris, para peserta akan terlebih dahulu mengikuti pembekalan selama delapan hari dan dibina oleh pada ahli.

"Kami juga ingin memastikan bahwa duta kampus merdeka benar-benar siap, dan bertugas di 491 kabupaten kota," katanya.

Sejak dibuka pada 13 Juni lalu, lanjut Paris, sebanyak 36 ribu mahasiswa daftar mengikuti program Kampus Mengajar di bawah Kemendikbudristek. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 ribu di antaranya lulus setelah memenuhi dan lulus seleksi, dengan syarat IPK, pengalaman organisasi, hingga rekomendasi kampus.

Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim berharap agar para peserta yang lolos seleksi Kampus Mengajar bisa membantu para siswa, terutama di daerah tertinggal mengejar ketertinggalan. Terlebih, katanya, banyak siswa di daerah tersebut terganggu proses belajar selama pandemi Covid-19.

Nadiem berharap 22 ribu mahasiswa dapat mengikuti pembekalan dengan serius. Ia ingin waktu delapan hari diikuti mahasiswa untuk belajar meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi.

"Saya cuma kepengen, menitipkan pesan bahwa karena masa pandemi ini, dan begitu banyak tantangan dihadapi, terutama di daerah 3T, sulit untuk PJJ. Ini kesempatan luar biasa untuk membantu anak-anak dalam sekolah yang adek-adek bakal melakukan, projek ini," kata dia.

(thr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER