Kementerian Kesehatan mencatat kasus mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B1617.2 telah teridentifikasi menyebar di 24 provinsi Indonesia dengan jumlah 1.064 kasus per data 31 Juli 2021.
Jumlah itu meningkat 10,9 persen dibandingkan temuan pada 29 Juli 2021 dengan 948 kasus varian Delta yang dilaporkan.
Pada 29 Juli lalu, Kemenkes baru mengidentifikasi varian delta di 22 provinsi--direvisi menjadi 21 provinsi lantaran Jambi dikonfirmasi belum mengidentifikasi varian Delta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman yang ikut meneliti sebaran varian di Indonesia memastikan, dua kasus di Jambi yang sebelumnya dilaporkan sebagai varian Delta plus itu ternyata merupakan varian lokal Indonesia B1466.2.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan dalam kurun waktu dua hari saja, tiga provinsi tercatat menjadi daerah persebaran varian delta baru di Indonesia. Selain varian Delta, Kemenkes juga mencatat 62 kasus varian B117 Alpha dan 18 kasus varian B1351 Beta.
Ketiga varian tersebut merupakan 'Variant of Concern (VoC)' alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). WHO menetapkan ada empat varian yang masuk dalam kategori VoC yaitu B117, B1351, B1617, dan P1. Hanya P1 yang belum teridentifikasi di Indonesia.
Ratusan temuan varian itu teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil Whole Genome Sequence (WGS) terhadap total 3.917 spesimen yang diperiksa. Jumlah pemeriksaan bertambah 262 spesimen yang diperiksa dari 29 Juli lalu yang berjumlah 3.655 spesimen.
Dengan 262 pemeriksaan dalam kurun waktu dua hari, Kemenkes menemukan tambahan 116 kasus varian delta baru, 2 kasus varian alpha, dan 5 kasus varian Beta di Indonesia.
Kemenkes mencatat tiga provinsi baru yang ditemukan varian delta, yakni Maluku dengan 9 kasus, Sulawesi Utara 7 kasus baru, dan Papua Barat dengan 12 kasus.
Lebih lanjut, dalam kurun waktu dua hari, terdapat lima provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan kasus varian Delta yang cukup signifikan.
Provinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan varian Delta sebanyak 20 kasus dalam dua hari, kemudian Bali juga ikut naik 18 kasus. Disusul Kalimantan Timur naik 17 kasus, Nusa Tenggara Timur 11 kasus, dan Jawa Tengah naik 8 kasus baru.
Berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan kasus dari tiga varian tersebut.
Sumatera Utara: 22 kasus
Sumatera Selatan: 10 kasus
Bengkulu: 3 kasus
Lampung: 3 kasus
Kepulauan Riau: 2 kasus
Kalimantan Tengah: 4 kasus
Kalimantan Timur: 30 kasus
Kalimantan Utara: 16 kasus
DKI Jakarta: 323 kasus
Jawa Tengah: 172 kasus
Banten: 17 kasus
Jawa Barat: 277 kasus
Jawa Timur: 17 kasus
DI Yogyakarta: 20 kasus
Bali: 26 kasus
Nusa Tenggara Barat: 16 kasus
Nusa Tenggara Timur: 52 kasus
Sulawesi Selatan: 14 kasus
Sulawesi Barat: 1 kasus
Sulawesi Utara: 7 kasus
Gorontalo: 1 kasus
Maluku: 9 kasus
Papua Barat: 12 kasus
Papua: 10 kasus
Sumatera Utara: 2 kasus
Riau: 1 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Kepulauan Riau: 6 kasus
DKI Jakarta: 37 kasus
Jawa Tengah: 1 kasus
Jawa Barat: 10 kasus
Jawa Timur: 2 kasus
Bali: 1 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Kalimantan Tengah: 1 kasus
DKI Jakarta: 12 kasus
Jawa Barat: 2 kasus
Jawa Timur: 2 kasus
Bali: 1 kasus
![]() |