Anggota kepolisian di Jawa Timur membagikan paket sembako bantuan sosial Covid-19 sekaligus bendera Merah Putih menyusul sejumlah aksi pengibaran bendera putih tanda menyerah terhadap pembatasan sosial.
Hal ini menyusul sejumlah warga di beberapa daerah mengibarakan bendera putih tanda menyerah atau tak kuat menghadapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 3-4.
"Untuk kali ini, bantuan sosial tersebut menyasar kepada tukang ojek online dan pedagang kaki lima yang ada di sepanjang jalan Kecamatan Kota Sumenep," kata Kapolres AKBP Rahman Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyaluran bansos ini sudah beberapa kali pihaknya lakukan. Namun, kali ini sedikit berbeda karena polisi juga membagikan bendera Merah Putih kepada warga.
Bendera itu, kata Rahman, diberikan sebagai simbol nasionalisme sekaligus upaya menumbuhkan motivasi dan kesabaran masyarakat agar tetap bertahan di masa pandemi Covid-19 dan PPKM ini.
"Selain pembagian bansos, kami juga memberikan bendera merah putih sebagai simbol nasionalisme agar mereka termotivasi dan bersabar dalam menghadapi ujian di masa pandemi ini. Semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi mereka dan keluarganya," ucapnya.
Hal serupa juga dilakukan Polres Blitar Kota melalui Polwan Polres Blitar Kota dan Bhabinkamtibmas. Mereka menyalurkan bantuan sembako bagi warga di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Sananwetan Kecamatan Kepanjenkidul.
Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilakukan guna mengurangi beban masyarakat yang terdampak aturan PPKM Level 4.
"Tadi sudah dilaksanakan pembagian 200 paket bantuan sosial di tiga titik yaitu Taman Pecut, Simpang Herlingga dan juga depan Taman Makam Pahlawan" kata Yudhi.
Sebanyak 2.000 kg beras, 1.400 masker, 40 paket obat-obat dan dibagi menjadi 800 paket sembako mereka salurkanm. Kegiatan ini nantinya akan terus dilakukan secara bertahap ke semua kecamatan-kecamatan yang ada di Wilayah Hukum Polres Blitar Kota.
Tidak seperti biasanya, kali ini Polres Blitar Kota melalui Polsek Jajaran juga membagikan bendera merah putih kepada masyarakat.
Hal ini bertujuan untuk menyambut Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2021 mendatang serta membangun semangat nasionalisme masyarakat meskipun dalam kondisi Covid-19 saat ini.
"Kepada masyarakat di tiga Kecamatan tersebut supaya ikut berpartisipasi dalam menerapkan aturan PPKM Level 4 dan berharap dukungan masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam hal percepatan penanggulangan pandemi Covid-19," ucapnya.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan selalu mematuhi protokol kesehatan dan ikut menyukseskan program vaksinasi Covid-19 yang terus berlangsung demi kesehatan dan keselamatan.
Sebelumnya, sejumlah pedagang di Jalan Sasak, Ampel, Surabaya, Jawa Timur, memasang bendera putih di depan toko mereka. Warga mengaku menyerah dan tak sanggup lagi menjalani PPKM.
Hal berbeda justru ditunjukkan oleh komunitas pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Surabaya. Mereka mengibarkan bendera merah putih dan sepanduk dukungan terhadap pemerintah, dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Komunitas pedagang di SWK Surabaya, diantaranya SWK Dharmahusada Surabaya dan SWK Deles Surabaya, melakukan aksi dengan mengibarkan bendera Merah Putih, dan sepanduk yang bertuliskan dukungan terhadap para pedagang di Surabaya khususnya untuk tetap semangat berdagang.
"Ini menghormati dan kita memberikan semangat kepada pedagang Surabaya, walaupun dalam keadaan seperti ini kita tetap semangat," kata Ketua paguyuban SWK Dharmahusada Surabaya, Syafii Salahuddin.
Selain itu, para pedagang ini juga mendukung pemerintah melakukan upaya, agar perekonomian dapat pulih kembali secepatnya, sehingga mereka bisa kembali menghidupi keluarganya.
![]() |
"Karena saya hanya bekerja di PKL ini, tidak ada pekerjaan lain. Jadi penghasilan utama saya ya dari usaha berdagang ini," ucapnya.
Syafii berharap, pedagang mendapatkan perpanjangan jam operasional, agar mereka dapat berdagang lebih lama. Ia tak masalah walaupun harus dibatasi jumlah pengunjungnya, dan selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Salah satu pedagang, lainnya, Susanti berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka, pasalnya selama PPKM ini, omzet mereka turun drastis hingga 75 persen.
"Sekarang ini kami jualan dengan modal Rp1 juta paling kembalinya sekitar Rp300 ribum Saya berharap nasib kami bisa diperhatikan oleh pemerintah dengan bantuan atau apa lah, biar kita bisa bertahan dalam situasi seperti ini," harapannya.
Ketua SWK Deles Surabaya Eko Wibisono, menyebut bahwa sebelumnya banyak ajakan kepada pihaknya untuk mengibarkan bendera putih. Namun ia tidak setuju dengan ajakan tersebut.
"Khusus di Sentra Kuliner Deles Surabaya ini, pantang untuk mengibarkan bendera putih, karena kami hanya punya satu bendera, yaitu Merah Putih," katanya.
"Apapun bentuknya kami itu harus berani untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Jangan sampai kami ini mengibarkan bendera yang sifatnya itu menyerah," tambahnya.
(frd/arh)