Komnas KIPI: Kematian Trio Tak Terkait Vaksin AstraZeneca

CNN Indonesia
Selasa, 03 Agu 2021 11:05 WIB
Trio Fauqi Virdaus, pemuda 22 tahun, meninggal usai disuntik vaksin AstraZeneca. Hasil autopsi menyebut tak cukup bukti mengaitkan KIPI dengan vaksinasi.
Vaksin AstraZeneca. (AP/John Cairns)

Kakak tertua Trio, Viki, mengatakan pihak keluarga menerima hasil autopsi itu pada Selasa (27/7) lalu. Ia menyebut saat itu pihak Dinkes mendatangi rumah mereka.

"Ada yang datang ke rumah ketemu ibu saya. Orang-orang Dinkes. Posisi saya di luar kota. Terus akhirnya pihak keluarga lain yang tidak di rumah diundang untuk ikut zoom meeting," kata Viki saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (28/7).

Ia menjelaskan, dalam pertemuan menggunakan zoom itu, sejumlah pihak turut hadir, di antaranya, Dinkes DKI, Kemenkes, RSCM, Komnas LIPI, hingga pihak Puskesmas Duren Sawit. Dalam pertemuan itu, dijelaskan hasil autopsi terhadap Trio.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil autopsi tidak ditemukan komorbid dan penyakit lainnya. Intinya bersih di almarhum ini. Tanpa penyakit bawaan dan lain lain. Namun ditemukan flek hitam, yang tidak bisa dikatakan berkaitan dengan kematian. Jadi tidak berkaitan dengan kematian. (Flek hitam) di paru-paru," ujar Viki.

Viki mengatakan dengan hasil itu, pihak keluarga mempertanyakan penyebab kematian Trio, apakah karena vaksin. Namun, sejumlah instansi yang hadir, tidak bisa memberikan jawaban yang jelas mengenai hal itu.

Ia menyayangkan tidak adanya penjelasan mengenai penyebab kematian adiknya. Ia berpendapat, dengan kondisi tidak ditemukan komorbid, seharusnya pemerintah bisa jujur.

"Lebih baik kemarin bilang, kemungkinan besar saat ini dugaan kami adalah penyebabnya vaksin, selesai, ibu saya pasti tenang," kata dia.

Viki juga mengaku bahwa pihak keluarga dilarang untuk menyampaikan hasil autopsi itu kepada publik. Ia menyebut, ibunya diminta untuk menandatangani surat bermaterai yang isinya tidak diizinkan untuk menyebar hasil autopsi sebelum pemerintah mengeluarkan pernyataan resmi.

(khr/yoa/pmg)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER