43 Positif usai Idul Adha, Tertulari Warga Tak Percaya Covid

CNN Indonesia
Rabu, 04 Agu 2021 00:35 WIB
Warga Yogyakarta yang positif Covid-19 ikut menyembelih hewan kurban saat Iduladha hingga membuat 43 orang tertular.
Ilustrasi tenaga kesehatan khusus penanganan virus corona (CNN Indonesia/ Adi Maulana)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Seorang warga Donokerto, Sleman, Yogyakarta yang tak percaya keberadaan Covid-19 menularkan Virus Corona kepada 43 orang saat menjadi panitia pemotongan hewan kurban.

Lurah Donokerto, Sleman, R Waluyo Jati menyebut rangkaian kasus ini mulai terdeteksi setelah Hari Raya Iduladha pada 20 Juli.

Mulanya, kata Jati, seorang warga berusia sekitar 50 tahun mengeluhkan kurang enak badan. Namun, kata dia, warga tersebut tetap ikut membaur dalam serangkaian kegiatan penyembelihan hewan kurban bersama masyarakat setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sudah positif tapi tidak merasa positif," kata Jati saat dihubungi, Selasa (3/8).

"Iya memang [tak percaya Covid-19]. Di lingkungan dia memang kurang srawung dan kurang mengikuti berita. Orang itu sempat enggak menerapkan prokes," tambahnya.

Sejak pasien pertama ini mulai menunjukkan gejala tak lama setelah Hari Raya Iduladha, Satgas Covid-19 setempat melakukan penelusuran kontak erat.

Alhasil, ditemukan sebanyak 35 kasus dari mereka yang mengikuti kegiatan penyembelihan hewan kurban bersama pasien tadi. Sebagian merupakan anggota keluarga pasien pertama.

"Jadi, yang kontak pertama itu 35 orang. Terus penambahan hari ini 7 kasus. Sehingga, totalnya dengan yang pertama jadi 43 kasus," urai Jati.

Jati mengklaim, selama penyembelihan hewan qurban di lingkungannya warga selalu menerapkan protokol kesehatan. Hanya saja celah-celah penularan memang tak dapat dipungkiri.

"Kalau sekarang otomatis sudah percaya yang bersangkutan. Jadi sebenarnya yang membuat biang keladinya (penyebaran Covid-19) bukan karena Iduladha," tegas Jati.

Mayoritas pasien yang tertular itu mengalami gejala, sehingga banyak dari mereka yang dievakuasi ke berbagai shelter di Sleman. Perumahan Gajah Mada Asri juga ditutup. Tak boleh ada yang keluar masuk.

Harapan Jati, kasus penyebaran yang dipicu oleh ketidakpercayaan akan Covid-19 dan tingkah sembrono warga tak kembali terulang. Pihaknya berkomitmen untuk terus mengedukasi para warga bersama jajaran satgas lainnya.

"Kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat supaya nanti apa yang diprogramkan pemerintah ini ditaati," ucapnya.

(kum/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER