Wapres Minta Tak Ada Ego Wilayah Tangani Covid Jabodetabek
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta tak ada ego kewilayahan dalam penanganan Virus Corona (Covid-19) di wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Hal itu ia utarakan saat memberikan pengarahan kepada seluruh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (2/8).
"Perlunya ada koordinasi nanti Menteri Dalam Negeri dan Satgas, koordinasi dari wilayah-wilayah ini jangan sampai ada semacam ego kewilayahan. Sebab ini menjadi suatu daerah yang aglomerasi, mungkin perlu dicari modelnya seperti apa," kata Ma'ruf dalam keterangan resmi dari Setwapres yang dikutip Selasa (3/8).
Ia menilai menangani pendemi Covid-19 di wilayah aglomerasi Jabodetabek diperlukan integrasi program dan data yang baik melalui koordinasi para Gubernur di wilayah tersebut.
Terlebih, banyak mobilitas masyarakat yang berdomisili di Jabodetabek yang mencari nafkah di Jakarta, dan sebaliknya.
"Mobilitas ini kemudian dapat menjadi salah satu bentuk rantai penyebaran corona," ungkap dia.
"Yang lebih penting juga ingin mendorong terwujudnya kerja sama yang baik antara Provinsi DKI [Jakarta], Jawa Barat dan Banten dalam kaitan ini adalah penangan pandemi secara terpadu dari hulu ke hilir," lanjut Ma'ruf.
Di tempat yang sama, Jaksa Agung ST. Burhanuddin menyampaikan bahwa sinergi antar gubernur di wilayah aglomerasi Jabodetabek sangat penting. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi ego wilayah dan program yang diimplementasikan dapat selaras.
Burhanuddin menekankan pentingnya contoh dari para pimpinan wilayah dalam melaksanakan 5M dan 3T. Hal itu bertujuan agar seluruh masyarakat dapat meneladani contoh positif tersebut.
"Diperlukan suatu peningkatan koordinasi dan sinergitas di wilayah Jabodetabek agar selaras dan tidak terjadi ego kewilayahan," kata Burhanuddin.
(rzr/arh)