Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menambah jumlah tenaga kesehatan (nakes) dan lokasi vaksinasi Covid-19 untuk mempercepat pemberian dosis kedua kepada masyarakat.
"Tentu untuk percepatan dosis dua, kita akan menambah terus, tambah tenaga kesehatan dan juga menambah lagi sentra-sentra vaksin," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat meninjau vaksinasi di kawasan Jakarta Timur, Rabu (4/8).
Riza menyebut vaksinasi dosis dua di Ibu Kota mencapai 2,6 juta orang. Sementara dosis satu telah menyentuh 7,8 juta orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah kita akan mencapai dalam beberapa pekan ke depan yang ditargetkan sebanyak 8,5 juta warga yang direncanakan mendapatkan vaksin," ujarnya.
Lebih lanjut, Riza menyebut pihaknya tak membatasi vaksinasi Covid-19 ini hanya untuk warga KTP Jakarta. Dari total warga yang sudah divaksin, lebih dari 30 persen merupakan warga dengan KTP luar DKI Jakarta.
"Untuk itu kami minta dalam kesempatan ini untuk warga yang belum mendapatkan vaksin segera daftarkan melalui aplikasi JAKI," katanya.
Sebelumnya, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan vaksinasi Covid-19 baru bisa menjadi syarat berkegiatan di sebuah daerah jika 50 persen warga di seluruh kota atau kecamatan di wilayah tersebut sudah mendapat vaksin hingga dosis kedua.
"Mungkin cakupan provinsi [sudah lebih dari] 70 persen. Tapi kalau bicara kotamadya atau kecamatan, itu 50 persen minimal. Jangan sampai ada kotamadya atau kecamatan cuma 20 persen. Itu berbahaya, dan itu maksudnya harus dua dosis lengkap," kata Dicky kepada CNNIndonesia.com, Minggu (1/8).
Pernyataan Dicky ini untuk merespons rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadikan vaksinasi Covid-19 sebagai syarat kegiatan bagi masyarakat. Nantinya kegiatan akan perlahan dibuka secara bertahap dan warga diwajibkan telah divaksin.
Berdasarkan data Kemenkes, DKI Jakarta telah mencatat 90,07 persen pemberian dosis pertama vaksin Covid-19 dari total target. Sementara untuk pemberian dosis kedua baru sebesar 31.45 persen.
(yoa/fra)