Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merespon aduan soal siaran cabang olahraga voli pantai dalam olimpiade yang pakaiannya dinilai terlalu terbuka. Tangkapan layar aduan warga itu viral di media sosial dan jadi bahan perbincangan.
Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi Purnomo mengatakan pihaknya menindaklanjuti aduan tersebut dengan mencari buktinya.
"Kami sudah menerima laporan dan sementara ini sedang mencari bukti siaran itu ditayangkan pukul berapa di stasiun tv atau streaming di mana," kata Mulyo saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (4/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulyo menjelaskan dalam menegakkan aturan, KPI tetap mengikuti ketentuan cara berpakaian sesuai dengan aturan yang diterapkan induk organisasi olahraga tersebut.
Menurutnya KPI tidak bisa memberikan intervensi terhadap cara berpakaian dalam siaran olahraga karena ranah KPI adalah soal siarannya, terutama yang ditayangkan secara langsung.
"Dalam hal siaran olahraga terutama yang live itu kita mengikuti. Jadi setiap cabor itu ada ketentuan cara berpakaian. Renang seperti apa, atletik seperti apa dan termasuk bola voli pantai. Jadi kita enggak bisa memaksakan harus begini-begitu karena itu tayangan live," terang Mulyo.
Mulyo mengatakan akan tetap menelusuri jam tayangan pertandingan voli pantai tersebut. Apabila stasiun televisi menayangkan pertandingan tersebut bukan dalam program live, KPI baru akan menindaklanjuti.
"Kami pastikan dulu apa itu siaran live atau bukan. Kalau bukan live dan ditayangkan ulang itu baru kami cermati," tuturnya.
Sebelumnya viral seorang netizen yang memprotes terkait pakaian atlet dalam ajang voli pantai di Olimpiade Tokyo 2020. Sebabnya, pakaian yang digunakan pertandingan voli pantai tersebut adalah bikini.
Netizen bernama Siti Musabikha tersebut menilai tayangan voli pantai wanita tidak baik untuk disiarkan. KPI juga diminta menegur stasiun televisi yang menayangkan cabor tersebut.
(mln/sur)