ANALISIS

Lonjakan Kematian Covid-19 dan Kekacauan Data Terus Berulang

CNN Indonesia
Kamis, 05 Agu 2021 10:37 WIB
Jumlah kematian Covid-19 sepanjang Juli 2021 naik 348 persen dibandingkan Juni. Kenaikan paling drastis selama pandemi mewabah di Indonesia.
Suasana kompleks pemakaman Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu (4/7/2021). ( ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Lebih lanjut, Hibban menyoroti langkah Kemenkes yang masih melakukan proses verifikasi terhadap laporan kematian yang disampaikan oleh daerah.

Menurutnya, langkah Kemenkes yang memverifikasi kembali laporan kasus kematian dari daerah berpotensi memunculkan kekacauan data.

"Saya beberapa kali dapat informasi bahwa angka kematian positif itu harus diverifikasi dulu di Kemenkes. Itu jadi pertanyaan, kenapa harus diverifikasi lagi, sementara di daerah sudah menyatakan meninggal positif," ujar Hibban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa harus verifikasi dua kali, kalau ujung verifikasi di Kemenkes? Portal di daerah enggak perlu buat publikasi sekalian, itu buat kekacauan," imbuhnya.

Berangkat dari itu, ia meminta agar pemerintah pusat langsung melakukan jemput bola ke daerah agar jumlah kasus kematian terkait Covid-19 bisa lebih akurat. Selain itu, menurutnya, pemerintah pusat juga perlu menyeragamkan format laporan kasus kematian dari daerah agar laporan kasus kematian bisa lebih akurat.

Di sisi lain, Hibban mengingatkan bahwa peningkatan kasus kematian yang terjadi saat ini berhubungan dengan peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang masih terjadi.

Menurutnya, langkah pencegahan yang seharusnya dilakukan adalah menguatkan kapasitas fasilitas kesehatan dan memperbaiki komunikasi risiko dengan memberikan edukasi yang lebih baik kepada masyarakat tentang ancaman Covid-19.

Hibban berkata, edukasi tentang bahaya Covid-19 masih perlu dimasifkan karena masih banyak masyarakat yang tidak memercayai Covid-19 hingga saat ini.

Senada, epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo meyakini angka kematian Covid-19 jauh lebih tinggi dibandingkan yang tercatat di Satgas Penanganan Covid-19.

Menurutnya, proses pencatatan kasus kematian di Indonesia tidak mengikuti anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa seluruh kasus kematian, baik yang terkonfirmasi positif Covid-19 maupun kasus probable, dicatat dan dilaporkan.

"Angka kematian itu jauh lebih tinggi karena yang probable itu tidak pernah kita laporkan, padahal WHO mengingatkan semua kematian harus dilaporkan, baik yang sudah tes hingga yang sudah punya gejala," ucap Windhu.

Ia menyampaikan langkah utama yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kematian akibat Covid-19 ialah menurunkan kasus penularan.

Langkah itu bisa dilakukan dengan menggencarkan pelaksanaan tes dan pelacakan, serta memperbanyak ruang isolasi guna menghindari pasien Covid-19 melakukan isoman di rumah.

"Kalau mau menurunkan kematian turunkan penularan. Testing dan tracing nomor satu, cari kasus sebanyak mungkin supaya bisa diisolasi. Tapi itu harus satu kesatuan, jangan sampai berhasil tracing bagus, testing naik, kasus ditemukan banyak tapi tidak ada tempat isolasi," tuturnya.

Windhu berkata, pemerintah seharusnya juga tidak mengizinkan lagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 melakukan isoman di rumah. Menurutnya, pelaksanaan isoman di rumah merupakan salah satu penyebab angka kematian di Indonesia mengalami peningkatan.

Pasien yang menjalani isoman, kata Windhu, sering terlambat mendeteksi tanda bahaya. Dia mengatakan penurunan saturasi oksigen bisa terjadi kapanpun.

Dia melanjutkan, langkah lain yang perlu dilakukan pemerintah guna menurunkan angka kematian ialah mempercepat vaksinasi bagi masyarakat lanjut usia (lansia) dan yang memiliki komorbid alias penyakit penyerta.

Windhu mengkritik persentase lansia yang telah menerima dua dosis vaksin di mana baru mencapai 15 persen.

"Kalau kita mau turunkan kematian, vaksinasi lansia harus masif sama komorbid karena mereka yang risiko kematiannya tinggi kalau tertular," imbuh Windhu.

Windhu menambahkan, seluruh langkah-langkah untuk mencegah kematian akibat Covid-19 harus dilaksanakan secara masif dan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Pasalnya, menurutnya, penyebaran angka kematian sudah hampir merata terjadi di seluruh provinsi di Indonesia.

"Harus dilakukan secara masif di seluruh daerah karena angka kematian menyebar hampir di seluruh daerah," tuturnya.

(mts/pmg)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER