DPRD Sumut Sentil Vaksinasi Polri Picu Kerumunan Abai Prokes

CNN Indonesia
Kamis, 05 Agu 2021 09:16 WIB
Kegiatan vaksinasi Covid-19 yang diinisiasi Polri di Sumatera Utara memicu kerumunan. DPRD Sumut menyayangkan persiapan yang tak optimal.
Kegiatan vaksinasi yang digagas kepolisian di Sumatera Utara menimbulkan kerumunan abai protokol kesehatan (CNN Indonesia/Farida)
Medan, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumatera Utara, Hendra Cipta menyayangkan kerusuhan yang terjadi pada kegiatan Vaksinasi Presisi Polri di Gedung Olahraga (GOR) Serbaguna Pancing Pemprov Sumut Jalan Williem Iskandar, Deliserdang.

"Kita prihatin atas kegiatan vaksinasi yang dilakukan Polda Sumut. Persiapannya kita enggak tahu ya. Tapi ada yang salah dalam pengelolaan pastinya sehingga terjadi kerumunan. Ini sangat disayangkan untuk kegiatan yang positif," kata Hendra Cipta kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/8).

Kegiatan itu sempat dihadiri oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono yang didampingi sejumlah petinggi Polda Sumut. Namun, kegiatan vaksinasi massal tersebut malah memicu kerumunan. Ribuan orang datang memaksa untuk masuk ke aula tempat vaksinasi digelar, sehingga berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegiatan itu menimbulkan kerumunan, jadi sangat berpotensi menyebarkan Covid-19. Harusnya bisa diantisipasi. Kan bukan baru kali itu kepolisian mengadakan kegiatan vaksinasi. Di Lapangan Benteng Medan beberapa kali diadakan vaksinasi dan berjalan kondusif. Karena diatur jam dan orangnya," ujarnya.

Hendra menilai panitia penyelenggara tidak punya persiapan yang optimal ketika mengadakan kegiatan itu. Bahkan formulir vaksinasi ternyata dijual oleh warga sebesar Rp5.000 per lembar.

Akibatnya, masyarakat datang membludak meski tidak terdata menerima vaksin. Hendra pun mendesak agar polisi mengusut jual beli formulir tersebut.

"Kita mendesak supaya usut itu warga yang jual formulir vaksinnya. Kepolisian harus evaluasi kinerja dan panitianya," tegasnya.

Diketahui, Vaksinasi Massal Presisi Polri di Gedung Olahraga (GOR) Serbaguna Pancing, Jalan Williem Iskandar, Sumatera Utara (Sumut) sempat ricuh dan menimbulkan kerumunan, Selasa (3/8/2021). Ribuan orang datang berdesakan untuk mengikuti vaksinasi yang diadakan oleh Polda Sumut tersebut.

Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono yang didampingi sejumlah petinggi Polda Sumut sempat mengunjungi lokasi vaksinasi tersebut. Saat itu petugas langsung mengatur peserta agar tidak melanggar protokol kesehatan. Akan tetapi setelah Komjen Pol Gatot Eddy Pramono meninggalkan lokasi kerusuhan tak terhindarkan.

Ribuan orang berebut ingin masuk ke aula tempat vaksinasi digelar sehingga protokol kesehatan diabaikan. Sempat terjadi dorong-dorongan antara warga di lokasi. Bahkan salah seorang perempuan pingsan akibat berdesak- desakan. Pintu menuju aula kegiatan sampai jebol karena warga memaksa masuk.

"Buka! Buka! Buka!" teriak warga yang mendesak ingin masuk ke dalam aula vaksinasi.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan vaksinasi massal tersebut seharusnya diikuti oleh 4.000 peserta. Ternyata ada warga yang menjual formulir vaksinasi sebesar Rp5.000 per lembar sehingga warga yang datang di luar prediksi

"Yang divaksin itu yang sudah didata Polsek Polsek. Polsek ngirim ke sini, juga dari rekan mahasiswa, dari sekolah. Yang sudah didata itu yang divaksin," kata Riko.

"Memang warga protes karena mereka mendapatkan formulir. Formulir itu ternyata dijual lagi sama warga lain sebesar Rp5.000. Warga merasa sudah membayar Rp5.000 per lembar. Bukan kita yang jual formulirnya, tapi orang lain," ucapnya.

Riko mengakui terjadi kerumunan dalam kegiatan itu. Namun menurutnya hal tersebut terjadi karena masyarakat terlalu antusias untuk divaksin. Selain itu, warga yang menjual formulir secara ilegal juga tidak akan diamankan.

"Jadi mereka komplain karena sudah bayar. Makanya lebih kuota. Tapi tetap kita akomodir nanti. Warga yang menjual formulir itu tidak ada diamankan. Semuanya pengen divaksin. Antusias masyarakat tinggi. Berdesakan masuk karena mereka takut kehabisan vaksin," bebernya

(fnr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER