Dokter Spesialis RSUD Fakfak Papua Barat Mengundurkan Diri

CNN Indonesia
Kamis, 05 Agu 2021 13:40 WIB
Ilustrasi. (Pexels/Wesley Wilson)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua dokter spesialis di RSUD Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat menyatakan mundur dari rumah sakit. Keduanya adalah dr. Djahalia Rumagesan dan dr. Subhan Rumoning.

Mereka menyatakan mundur sejak 4 Agustus 2021 karena merasa telah dihina keluarga pasien dan dituding telah melakukan malapraktik.

Kepada CNNIndonesia.com, Kamis (5/8), Djahalia Rumagesan mengatakan, pengunduran diri itu dilatarbelakangi persoalan aduan malapraktik keluarga pasien yang berujung penghinaan profesi. Dia juga menganggap tidak ada perlindungan pihak RSUD dan juga pemerintah daerah.

"Saya bekerja dengan tekanan penghinaan terhadap saya dan profesi namun tidak mendapatkan perlindungan sama sekali dari Rumah sakit maupun dari pemerintah daerah," ujarnya.

Kata dia, penghinaan dan caci maki itu dilakukan oleh keluarga pasien yang menuduhnya melakukan malapraktik.

"Saya diamuk keluarga pasien dengan tuduhan malapraktik yang mana saya berani bertanggung jawab terhadap obat obatan yang saya berikan. Harusnya, intitusi melindungi saya, tapi justru saya dibenturkan dengan keluarga pasien dan ini terjadi berulang kali," ungkapnya.

Jauh sebelum pengunduran dirinya, dia mengaku bersama dokter spesialis lainnya bertemu dengan Bupati Fakfak. Dalam pertemuan itu, dia meminta agar caci maki dari keluarga pasien tidak terjadi lagi.

"Saya bilang kalau kejadian ini terulang lagi, saya akan mengundurkan diri. Ini disaksikan dokter spesialis lainnya, dan mereka juga sepakat karena mereka juga berkesempatan mengalami hal yang sama," katanya.

Selang satu pekan setelah pertemuan, Djahalia mengakudidatangi keluarga pasien.

"Saya kembali dicaci maki tanpa ada perlindungan dari institusi," jelasnya.

Dia mengaku trauma dengan tindakan itu.

"Bagaimana saya mau bekerja dengan baik dalam ketidaknyamanan ini. Padahal saya sangat ingin melayani masyarakat. Rasa melayani saya untuk masyarakat fakfak sangat besar," terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak Gondo Suprapto belum menjawab konfirmasi yang dilakukan CNN Indonesia melalui nomor ponselnya.

Sementara, anggota DPR Papua Barat,Saleh Siknun, meminta kedua dokter spesialis itu mempertimbangkan kembali surat pernyataan pengunduran diri itu.

"Ini kondisi pandemi yang membutuhkan peran dokter spesialis. Dalam kondisi ini, mereka adalah penyelamat masyarakat," ujar Saleh.

Dia juga meminta pemerintah daerah untuk tidak lepas tangan, melainkan segera mengambil langkah langkah penyelesaian masalah ini dengan mempertemukan pihak pihak terkait agar mendapat solusi yang tepat tanpa mengecewakan masyarakat.

"Persoalan ini harus tuntas dengan solusi yang tepat. Pemerintah harus ingat, ketika mereka mengundurkan diri sebagai dokter di RSUD Fakfak, maka banyak rumah sakit yang menunggu mereka di tengah tren positif Covid-19 dan juga minimnya jumlah dokter spesialis di sejumlah daerah," katanya.

(hen/ugo)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK