Partai Demokrat membantah anggapan bahwa baliho Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpasang di sejumlah daerah di masa pandemi Covid-19 untuk meningkatkan elektabilitas sebagai calon presiden .
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan baliho AHY dipasang kader di daerah untuk menangkal gerakan Moeldoko dkk yang melakukan kudeta.
"Itu inisiatif dari kader-kader di daerah, ketika gerombolan Moeldoko berusaha merebut paksa secara ilegal kepemimpinan Ketum AHY serta memfitnah Demokrat disusupi kaum radikal," ujar Herzaky saat dihubungi, Kamis (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herzaky mengatakan bahwa baliho maupun poster AHY di sejumlah daerah sudah dipasang sejak lama. Tidak seperti tokoh-tokoh lain yang baru memasang beberapa waktu terakhir.
Dia mengklaim saat ini seluruh kader Demokrat juga tengah fokus membantu korban bencana dan pandemi Covid-19. Menurut dia, gerakan Moeldoko yang ingin melakukan kudeta beberapa waktu lalu mengganggu fokus para kader membantu masyarakat.
"Jadi, konsentrasi kader kami membantu rakyat, mesti terganggu beberapa bulan akibat gangguan begal politik KSP Moeldoko cs," ujarnya.
Herzaky juga menanggapi pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha yang menganggap baliho AHY marak terpasang karena ingin meningkatkan elektabilitas di masa pandemi.
"Dengan segala hormat, Pak Abdillah kritiknya salah alamat kalau ke kami. Saran kami, lebih baik mencari tahu dulu, sebelum sekedar kelihatan kritis atau asal bunyi," ujar Herzaky.
Sebelumnya, Abdillah Toha menyindir sejumlah politikus, seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sibuk kampanye Pilpres 2024.
Abdillah juga menyindir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto serta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Ia mempertanyakan alasan politisi itu berkampanye di saat rakyat kesulitan karena pandemi Covid-19.
(dmi/bmw)