HUT RI KE-76

Cirebon Proklamasi Merdeka Lebih Dulu 15 Agustus 1945

CNN Indonesia
Selasa, 17 Agu 2021 10:19 WIB
Kelompok pemuda binaan Sutan Sjahrir membacakan proklamasi di Cirebon karena tak sabar dengan Sukarno-Hatta yang melulu tunggu isyarat dari Jepang.
Sutan Sjahrir dan pemuda binaannya tak senang dengan Sukarno dan Hatta yang menunggu isyarat Jepang sebelum memproklamasikan kemerdekaan (Netherlands Indies Government Information Service via Wikimedia Commons (CC0 1.0))

Walhasil, para pemuda yang berkumpul melakukan sesuatu yang penting: pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia di hadapan ratusan orang yang telah berkumpul.

"Yang membacanya namanya dr. Soedarsono didampingi Maroeto Nitimihardjo. Mereka adalah orang-orang dari gerakan bawah tanah Sjahrir yaitu para pemuda anti Jepang. Sering disebut PNI Pendidikan," kata Sejarawan Universitas Padjadjaran Widyo Nugrahanto saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Lihat Juga :
Sukarno dan Mohammad HattaFoto: Arsip Istimewa via Wikimedia Commons (CC0 1.0)
Sukarno dan Mohammad Hatta lebih suka menunggu isyarat Jepang sebelum memproklamasikan kemerdekaan

Widyo Nugrahanto atau yang akrab disapa Anto menyebut Sjahrir sebenarnya mengirim teks proklamasi kepada kelompok pemuda di Ciledug dan Cirebon. Namun, hanya di Cirebon yang dibacakan oleh pemuda binaan Sjahrir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proklamasi waktu itu dibacakan di lapangan Kejaksan Cirebon dan disaksikan sekitar 150 orang. Kebanyakan yang menyaksikan dari anggota kader-kader Sjahrir di Cirebon," kata Anto.

Anak angkat Sjahrir, Des Alwi pernah menyampaikan bahwa teks proklamasi dibuat oleh Sjahrir bersama aktivis bawah tanah. Dalam biografi Sjahrir karangan Rudolf Mrazek disebutkan bahwa teks proklamasi buatan Sjahrir memuat sekitar 300 kata.

Teks proklamasi itu sendiri hilang. Sudah tak diketahui isi lengkap dari teks yang dibacakan di Cirebon. Kini hanya tinggal Tugu Kejaksaan Cirebon. Saksi bisu pembacaan proklamasi 15 Agustus.

Gema dari pembacaan proklamasi kemerdekaan di Cirebon pun seolah tak terasa. "Dampaknya tidak besar karena ketika itu orang Indonesia lebih percaya Soekarno-Hatta daripada Sjahrir," kata Anto.

Dua hari berselang, Sukarno dan Hatta membacakan proklamasi di Jakarta. Sjahrir tidak hadir.

(bmw/gil)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER