Jakarta, CNN Indonesia --
Penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia masih tergolong tinggi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebanyak 30.788 terkonfirmasi positif Covid-19 pada hari ini, Jumat (13/8).
Selain itu, kematian akibat Covid-19 juga masih bertambah di atas 1.000 kasus per hari. Meskipun saat yang bersamaan pasien positif virus corona yang dinyatakan sembuh juga bertambah.
Pemerintah masih mengandalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Level 4, 3, dan 2 untuk menekan laju virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dalam pelaksanaan PPKM kali ini sejumlah pembatasan aktivitas masyarakat dilonggarkan. Seperti pembukaan mal di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Pemerintah juga terus menggencarkan vaksinasi Covid-19. Hingga Jumat (13/8) per pukul 12.00 WIB, sebanyak 53.212.350 orang telah mendapat dosis satu. Sementara baru 27.228.923 orang yang mendapat suntikan dosis dua.
Berikut rangkuman informasi seputar Covid-19 dalam 24 jam terakhir yang diolah CNNINdonesia.com.
Update Corona RI
Berdasarkan data Kemenkes yang diolah Satuan Tugas Covid-19, sebanyak 30.788 orang terkonfirmasi positif hari ini, Jumat (13/8). Dengan demikian, total positif Covid-19 menjadi 3.804.943 kasus terhitung sejak awal pandemi.
Satgas juga mencatat total kesembuhan pada hari ini yaitu 42.003 orang, sehingga totalnya menjadi 3.289.718. Untuk kasus kematian bertambah 1.432 orang, dan totalnya menjadi 115.096. Sementara Kasus aktif mencapai 400.129 orang.
Tambahan 5 Juta Dosis Vaksin Sinovac
Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19, produksi perusahaan China, Sinovac sebanyak 5 juta dosis hari ini, Jumat (13/8). Jutaan dosis vaksin itu diterima dalam bentuk jadi.
"Hari ini kita kedatangan sejumlah 5 juta dosis vaksin CoronaVac produksi Sinovac dalam bentuk vaksin jadi, dalam kemasan vial 1mm," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dalam siaran langsung kedatangan vaksin di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (13/8).
Penny mengatakan kedatangan vaksin Sinovac ini membuat jumlah vaksin yang tersedia di Indonesia melebihi 185 juta dosis. Menurutnya, pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan stok vaksin Covid-19.
Blok Syuhada dan Santo Yosef Arimatea di TPU Rorotan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberi nama 2 blok di TPU Rorotan, Jakarta Utara, yang jadi pemakaman pasien Covid-19.
Blok pertama yakni Syuhada untuk mereka yang beragama Islam, dan Blok kedua adalah Santo Yosef-Arimatea untuk mereka yang beragama Kristen Protestan dan Katolik.
Stiker Rumah Warga Belum Divaksin
Polda Metro Jaya berencana untuk mulai memasang stiker di rumah warga DKI Jakarta yang belum menerima suntikan vaksin Covid-19 pada Jumat (13/8).
Upaya itu dilakukan untuk mengejar 100 persen target vaksinasi warga di ibu kota negara pada 17 Agustus nanti.
"Rencana hari ini mau pasang-pasang stiker. Jadi gini, berinovasi lah sekarang, kan masing-masing di 900 RW sudah ada gerainya di situ, tapi kan makin lama kan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (13/8).
Pemasangan stiker di rumah-rumah warga yang belum menerima vaksin Covid-19 dilakukan lantaran peminat imunisasi tersebut semakin sedikit.
Mal DKI Wajib Buka Sentra Vaksinasi
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta mewajibkan pusat perbelanjaan atau mal membuka sentra vaksinasi mini covid-19. Hal ini dilakukan seiring dibukanya kembali operasional mal di era PPKM Level 4.
Aturan tersebut tertuang dalam SK Kadis PPPUKM Nomor 440 tahun 2021 yang ditandatangani oleh Plt Kepala Dinas PPKUKM, Andri Yansah pada Selasa (10/8) lalu.
"Membuka sentra vaksinasi mini," dikutip dari lampiran SK, Jumat (13/8).
Zona Merah Jakarta Tersisa 7 RT
Jumlah Rukun Tetangga (RT) yang masuk dalam kategori zona merah penularan Covid-19 di wilayah DKI Jakarta hanya tinggal 7 RT pada periode 10-16 Agustus.
Pada periode sebelumnya jumlah RT zona merah mencapai 38. Suatu wilayah masuk dalam zona merah jika terdapat lebih dari lima rumah dengan konfirmasi kasus positif dalam tujuh hari terakhir.
Di Jakarta Timur, ada empat RT zona merah yakni RT 006/RW 003 Kelurahan Cibubur, RT 002/RW 001 Kelurahan Kramat Jati, RT 011/RW 005 dan RT 007/RW 003 Kelurahan Susukan.
Di Jakarta Selatan, yang masuk dalam kategori zona merah yakni RT 006/RW 006 dan RT 004/RW 005 Kelurahan Ciganjur serta RT 009/RW 007 Kelurahan Srengseng Sawah.
3 Juta Warga DKI Enggan Divaksin
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan sekitar 3 juta warga Jakarta masih enggan divaksinasi Covid-19. Dari total 9 juta capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Ibu Kota, hanya 5 juta warga berdomisili atau memiliki KTP DKI.
"Tentu ini belum selesai, karena dari 9 juta warga yang kita berikan vaksinasi tadi, yang sudah kita suntik, ternyata yang berdomisili atau ber-KTP DKI Jakarta baru sekitar 5 juta, masih ada 3 juta lebih warga DKI yang belum berkenan dilakukan vaksinasi," kata Widyastuti dalam sebuah webinar, Jumat (13/8).
Widyastuti meminta kepada sejumlah pihak untuk aktif mengajak masyarakat agar mau mengikuti program vaksinasi Covid-19.
7 Provinsi Jadi Sorotan WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti tujuh provinsi di Indonesia dengan laju penularan tinggi Covid-19 dalam satu pekan, 2 sampai 8 Agustus 2021. Laju penularan itu dihitung per 100 ribu.
Laju penularan tertinggi pertama yang disoroti WHO adalah Kalimantan Utara. Insiden kasus di daerah ini mencapai 413,9 per 100 ribu penduduk. Lalu, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan insiden kasus 334,8 per 100 ribu penduduk.
Daerah ketiga dengan laju penularan tertinggi selanjutnya yaitu Kalimantan Timur dengan insiden kasus 316,8 per 100 ribu penduduk. Kepulauan Bangka Belitung dengan insiden kasus 271,2 per 100 ribu penduduk, DKI Jakarta 252,9 insiden kasus per 100 ribu penduduk.
Selanjutnya ada Bali dengan insiden kasus 196,3 per 100 ribu penduduk dan Kepulauan Riau sebanyak 171,1 per 100 penduduk.
Tes PCR di RI Lebih Mahal dari India
Harga tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan India.
Kemenkes menetapkan harga PCR di Indonesia berkisar Rp500-900 ribu. sementara di India, Rp95 ribu dari semula sekitar Rp150 ribu.
Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa penentuan harga PCR yang saat ini beredar telah berdasarkan hasil kajian tim ahli.
"Ini tentunya sudah melewati konsultasi berbagai pihak saat menentukan harga tertinggi pemeriksaan PCR," ujar Nadia kepada CNNIndonesia.com, Jumat (13/8).