Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mendorong level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta diturunkan seiring dengan melandainya kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan.
"Kalau saya pribadi berharapnya ada penurunan level PPKM melihat situasi yang sudah mulai terkendali, penurunan curva paparan juga sudah mulai melandai secara signifikan," kata Rani saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (16/8).
Anggota Komisi Bidang Kesehatan ini mengatakan dengan penurunan level itu diharapkan sejumlah kegiatan masyarakat yang masih dibatasi dapat diberi pelonggaran.
"Mungkin juga dapat memberikan nafas lega bagi masyarakat yang selama ini resah dan gelisah akibat pembatasan selama ini. Tapi perketatan prokes dan pembatasan kegiatan yang berpotensi kerumuman tetap harus jadi fokus utama," katanya.
Terpisah, Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan mengatakan pemerintah perlu berhati-hati sebelum mengambil kebijakan penurunan level PPKM di Ibu Kota.
Ia menyebut, dalam penentuan itu, pemerintah juga harus memperhitungkan kasus Covid-19 di wilayah penyangga.
"Jakarta bersinggungan dengan wilayah Bodetabek, yang saat ini juga sedang berjuang untuk menurunkan angka penyebaran, menurut saya sebaiknya wilayah aglomerasi harus selaras level PPKM-nya, dengan pelonggaran menyesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan pihaknya menunggu keputusan Pemerintah Pusat terkait dengan level PPKM.
Ia mengatakan pihaknya akan menjalankan apapun keputusan yang diambil.
"Kami Pemprov akan laksanakan keputusan yang diambil pusat sesuai dengan kewenangan dan tugas kami memastikan kebijakan yang diambil dapat dilaksanakan dengan baik, penuh disiplin dan tanggung jawab," katanya.
Secara total, kasus positif di Jakarta hingga Minggu (15/8) berjumlah 840.442 orang. Dari jumlah tersebut, 817.764 orang dinyatakan sembuh dan 13.022 orang lainnya meninggal dunia.
Dengan angka di atas, kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota berarti sebanyak 9.656 orang. Angka itu berkurang drastis setelah sempat menyentuh di atas 100 ribu pada pertengahan Juli lalu.
Lihat Juga :![]() SIDANG TAHUNAN MPR Jokowi Ungkap Alasan Kebijakan Atasi Pandemi Berubah-ubah |