Dalih Pandemi, DKI Bangun 4 Km Trotoar dari Target 146 Km

CNN Indonesia
Selasa, 24 Agu 2021 23:02 WIB
Kadis Bina Marga menyatakan refocusing anggaran pandemi Covid-19 membuat target awal 146 Km trotoar pada 2020 jadi hanya 4 Km yang dibangun.
Ilustrasi proyek revitalisasi trotoar di DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya membangun 4 kilometer trotoar dari target 146 kilometer pada 2020.

Kepala Dinas Binas Marga DKI Hari Nugroho mengatakan alasan pembangunan trotoar jauh dari target itu lantaran pengalihan fokus (refocusing) anggaran imbas pandemi Covid-19.

Dari anggaran mula sekitar Rp1,1 triliun, ia menyebut hanya tersisa sekitar Rp20 miliar karena ada refocusing tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi untuk pembangunan trotoar di DKI tahun 2020, 2021, 2022 memang karena terjadi refocusing ya 2020, kalau kita bicara target, dari 146.400 meter katakanlah 146 km, hanya terealisasi 4 km," kata Hari dalam sebuah webinar, Senin (23/8).

Hari mengatakan, meski hanya 4 kilometer, pembangunan trotoar yang dilakukan sangat berguna karena berkaitan dengan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta.

"4 km itu sudah mencakup kawasan TOD Tanah Abang, Juanda, Senen dan sebagainya. Ini sudah sungguh luar biasa, artinya hanya sekian persen, tapi secara value, sangat bermanfaat luar biasa untuk TOD kawasan stasiun," katanya.

Target Pembangunan Trotoar di 2021

Lebih lanjut, ia menyampaikan di 2021 ini, pihaknya menargetkan pembangunan 46 kilometer trotoar. Target itu, diharapkannya bisa terealisasi lantaran sudah dilakukan ploting anggaran.

"Untuk 2022, Alhamdulillah sedikit meningkat, kemarin dengan melihat posisi rencana pendapatan APBD di 2022, sehingga kita punya target 72 km. Jadi agak baik dibandingkan 2021 yang 46 km," katanya.

Dalam kesempatan itu, Hari mengatakan, sejumlah proyek infrastruktur di Jakarta juga sempat terhenti sekitar 1-2 bulan pada 2020 karena ada refocusing anggaran.

Proyek-proyek tersebut antara lain, Fly Over tapal kuda Tanjung Barat, Lenteng Agung, Cakung, dan Underpass Senen.

"Pada saat itu kami bergerak. Waktu itu dari pemerintah pusat ada semacam program PEN, nah program PEN ini yang untuk infrastruktur kita gunakan untuk membiayai infrastruktur yang terkendala keuangan, karena kami waktu itu butuh sekitar Rp850 miliar," katanya.

(yoa/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER