Anggota TNI AD Serda JS memukuli seorang Lurah Asuhan, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara Walmaria Zalukhu. Akibat penganiayaan, perempuan itu mengalami pendarahan di hidung dan mulut.
Awalnya, kejadian itu diduga karena Serda JS tak terima atasoperasi yustisi serta penerapan PPKM Level 4 , Minggu (23/8). Aparat militer itu diketahui memiliki warung kelontong di rumahnya.
Kapenrem 022/Pantai Timur Mayor Inf Sondang Tanjung membantah kejadian dipicu kekecewaan atas penegakan aturan PPKM. Menurutnya, aksi JS dilatarbelakangi masalah pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sondang memastikan pihaknya memproses kasus tersebut. Ia menyebut JS telah diperiksa oleh internal TNI.
"Oknum TNI tersebut sudah diperiksa di Dempom I/Pematang Siantar," ucap Sondang Tanjung, Senin (23/8).
Lihat Juga : |
Anggota TNI AD terlibat kericuhan dengan warga saat pelaksanaan pemeriksaan swab antigen di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali Senin (23/8).
Kejadian bermula saat dua orang anak muda berboncengan menggunakan sepeda motor melintas tanpa memakai masker. Anggota Tim Nanggala yang bertugas di kegiatan itu berusaha menghentikan kedua anak muda tersebut.
Alih-alih berhenti, dua orang itu justru menabrak salah satu anggota Kodim 1609/Buleleng. Salah satu anggota TNI sempat mengejar dua orang tersebut menggunakan sepeda motor.
Pengejaran gagal. Namun, dua orang itu kembali menghampiri dan menantang anggota TNI. Sejumlah aparat pun mengamankan dua orang tersebut. Aparat sempat hendak melakukan swab antigen kepada dua pria itu. Namun, pihak keluarga menolak dan keributan terjadi.
Awalnya, mediasi dilakukan agar permasalahan selesai dengan cara kekeluargaan. Namun, pihak keluarga menolak karena merasa anggota keluarga mereka jadi korban pemukulan.
Dandim 1609/Buleleng Letkol Muhammad Windra Lisrianto melaporkan kejadian itu ke Polres Buleleng, Bali, Senin (23/8) malam. Ia melakukan laporan tersebut guna meluruskan kabar miring yang beredar di publik.