Demo Mahasiswa Kaltim Bubar Usai Gagal Dekati Jokowi
Demonstrasi mahasiswa menolak kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berakhir dengan tertib sekitar pukul 17.00. Demo yang digagas Aliansi Mahasiswa Kaltim ini turut semacam kapal bertuliskan 'Kapal Rezim Oligarki'.
Mahasiswa yang berdemonstrasi di Jalan Harmonika juga membawa spanduk bertulis "Rezim Oligarki." Koordinator Lapangan (Korlap) Joji Kuswanto menyebut selama menjabat Presiden Jokowi mencatat sejumlah hal negatif. Jokowi disebutnya sebagai sosok antikritik dan ramah tambang yang bisa merusak lingkungan.
"Kapal Rezim Oligarki dihadiahkan dari mahasiswa agar Jokowi tidak tenggelam di Provinsi Kaltim dan tidak terjerumus ke dalam lubang tambang yang menganga di mana-mana," kata Joji.
Aksi tersebut dimulai dengan orasi di depan Kampus Jalan Pahlawan dimulai jam 11.25 oleh perwakilan mahasiswa dari Universitas Mulawarman, Polnes dan UINSI.
Kemudian pukul 11. 40 Massa Aksi bersama Kado Kapal Untuk Jokowi berangkat menuju tepi badan jalan, namun dihalangi oleh barisan polisi yang mengawal kegiatan Presiden di Samarinda.
Dalam aksinya, mahasiswa mengusung tujuh gugatan rakyat yang disingkat Tugu Rakyat. Pada saat penyampaian aksi tersebut, mahasiswa berupaya mendekat pada Presiden namun dihalangi oleh petugas.
"Kami memaksa untuk bisa diberi ruang menyampaikan aspirasi pada Presiden. Namun kami diapit oleh komando aparat dengan mobil Satpol PP dilengkapi dengan peralatan di belakang dan di depan dihalangi puluhan polisi yang memblokir jalan menuju Titik Aksi Mahasiswa," jelasnya.
Pantauan di lapangan, mahasiswa dipukul mundur ketika berusaha merangsek masuk. Aksi ditutup dengan Konferensi Pers dan Penyampaian Tujuh Gugatan Rakyat di depan Makam Pahlawan pada jam 12.06.
Tujuh gugatan rakyat itu antara lain menuntut presiden menghentikan kerusakan lingkungan, mengutamakan kesejahteraan rakyat, mencabut hal-hal yang tidak berorientasi kepada rakyat, mengembalikan independensi KPK, mencabut Omnibus Law Cipta Kerja, stabilitas ekonomi, dan peningkatan kualitas pendidikan.
Aliansi Mahasiswa Kaltim terdiri dari gabungan dari BEM Politeknik Negeri samarinda (Polnes), BEM KM Universitas Mulawarman (Unmul), BEM KM Universitas Muhammadiyah kaltim (UMKT), DEMA Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Iddris Samarinda (UINSI) dan Aliansi Garuda Mulawarman.
Setelah membacakan tujuh gugatan itu mahasiswa membubarkan diri dari lokasi unjuk rasa sekitar pukul 17.00.
(yov/wis)