Sebaran kasus mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B1617.2 di Indonesia meningkat sebanyak 274 dalam kurun waktu empat hari. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) mencatat, terkini sudah ada 2.097 varian Delta yang sebarannya telah meluas hingga ke 31 provinsi di Indonesia.
Berdasarkan laporan terkini per data 25 Agustus 2021 yang baru diunggah Balitbangkes Kemenkes melalui laman https://www.litbang.kemkes.go.id/. Tersisa, tiga provinsi yang masih terbebas dari varian ini, yakni Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Selanjutnya, Balitbangkes juga mencatat, setidaknya terdapat tiga provinsi yang menyumbang temuan varian Delta terbanyak. Mereka yakni DKI Jakarta dengan 724 kasus, Jawa Barat 320 kasus, dan Kalimantan Timur 276 kasus varian Delta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Varian Delta diakui pemerintah sebagai salah satu faktor melonjaknya kasus positif dan kematian covid-19 di Indonesia. Varian yang pertama kali ditemukan di India ini disebut mampu memperparah gejala klinis yang dihadapi pasien covid-19.
Penelitian terbaru di China bahkan menunjukkan orang yang terinfeksi virus corona varian Delta dapat menularkan virus kepada orang lain dua hari sebelum gejala muncul. Para peneliti menyebut hal inilah yang menjadi penyebab banyaknya kasus Covid-19 varian Delta.
Selain varian Delta, Kemenkes juga mencatat 64 kasus varian B117 Alfa dan 17 kasus varian B1351 Beta. Ketiga varian tersebut merupakan 'Variant of Concern (VoC)' alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
WHO dalam hal ini, baru menetapkan ada empat varian yang masuk dalam kategori ini yaitu B117, B1351, B1617, dan P1. Hanya P1 yang belum teridentifikasi di Tanah Air.
Adapun ribuan temuan varian itu teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil pencarian strain virus baru, WGS, terhadap total 5.641 spesimen yang diperiksa. Jumlah pemeriksaan bertambah 281 spesimen yang diperiksa dari 21 Agustus lalu yang berjumlah 5.360 spesimen.
Berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan kasus dari tiga varian tersebut:
Sumatera Utara: 73 kasus
Sumatera Barat: 75 kasus
Sumatera Selatan: 9 kasus
Aceh: 18 kasus
Bengkulu: 3 kasus
Riau: 27 kasus
Lampung: 3 kasus
Jambi: 1 kasus
Kepulauan Riau: 3 kasus
Kepulauan Bangka Belitung: 5 kasus
Banten: 22 kasus
Jawa Barat: 320 kasus
DKI Jakarta: 724 kasus
DIY: 20 kasus
Jawa Timur: 20 kasus
Jawa Tengah: 190 kasus
Bali: 23 kasus
Nusa Tenggara Barat: 43 kasus
Nusa Tenggara Timur: 102 kasus
Kalimantan Tengah: 3 kasus
Kalimantan Timur: 276 kasus
Kalimantan Utara: 16 kasus
Kalimantan Barat: 28 kasus
Kalimantan Selatan: 16 kasus
Sulawesi Selatan: 14 kasus
Sulawesi Utara: 8 kasus
Sulawesi Tengah: 20 kasus
Gorontalo: 1 kasus
Maluku: 10 kasus
Papua: 12 kasus
Papua Barat: 12 kasus
Sumatera Utara: 2 kasus
Riau: 1 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Lampung: 1 kasus
Kepulauan Riau: 7 kasus
DKI Jakarta: 37 kasus
Jawa Barat: 10 kasus
Jawa Timur: 2 kasus
Jawa Tengah: 1 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Bali: 1 kasus
Jawa Barat: 2 kasus
DKI Jakarta: 12 kasus
Jawa Timur: 2 kasus
Bali: 1 kasus