Fadil Imran Berdoa Kelak Orang Papua Jabat Kapolda Metro Jaya
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran berharap ke depannya ada orang Papua yang bisa menjabat sebagai orang nomor satu di Polda Metro Jaya.
Hal ini disampaikan Fadil dalam pertemuan dengan Lembaga Tranformasi Papua di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Kamis (2/9).
"Saya berharap dan berdoa mudah-mudahan suatu saat nanti orang Papua bisa jadi Kapolda Metro Jaya. Tentunya dengan didukung dengan masyarakat Papua yang di seantero nusantara," ucap Fadil.
Fadil berharap doanya ini bisa terkabul di masa mendatang. Sebab, selama ini belum ada orang Papua yang duduk di jabatan Kapolda Metro Jaya.
"Ini doa betul ini. Saya berdoa mudah-mudahan nanti ada orang Merauke ada orang Wamena orang Sorong Nabire bisa jadi Kapolda Metro Jaya. Wah luar biasa," kata Fadil.
Di sisi lain, Fadil turut mengajak masyarakat Papua di Jakarta untuk turut serta mensukseskan gelaran PON XX yang akan diselenggarakan Oktober mendatang.
Apalagi, kata Fadil, ini merupakan PON pertama yang diselenggarakan di Tanah Papua.
"Saya harap walau kita di Jakarta bersama-sama kita niatkan untuk sukseskan PON ke-20 bisa terlaksanakan dengan baik," ucap Fadil.
Fadil juga berharap masyarakat Papua juga turut mensukseskan program vaksinasi Covid-19 serta mewujudkan kondisi Jakarta yang aman dan damai.
"Di era seperti saat ini saya kira kebersamaan dalam rangka sukseskan Jakarta aman damai dan sejuk Jakarta yang sehat bisa kita atur bersama. Ruang-ruang untuk menyampaikan pendapat, ruang-ruang untuk berekspresi bisa kita tetap berikan namun hak untuk sehat buat warga negara tetap kita jalankan," tuturnya.
Pemerintah saat ini dihadapkan pada persiapan gelaran PON XX di Papua pada Oktober 2021. Sebanyak 6.000 personel Polri-TNI diterjunkan untuk membantu pengamanan.
Pada saat bersamaan kondisi Papua masih diwarnai gangguan ketertiban di beberapa daerah. Teranyar, dini hari tadi, Pos Koramil di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat dilaporkan diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB)
Penyerangan itu mengakibatkan 3 anggota TNI tewas yakni, Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Zul Ansari.
Sementara prajurit lain Sertu Juliano mengalami luka berat, dan 2 anggota yang belum ditemukan yakni Lettu Chb Dirman (Danposramil) dan Pratu Ikbal.
Peristiwa itu terjadi setelah pekan lalu empat anggota polisi dikabarkan tertembak saat hendak melakukan evakuasi terhadap 11 karyawan PT Indo Papua yang terjebak pascapenyerangan KKB di sekitar kawasan Trans Papua, Dekai, Yahukimo, Papua.
Polisi tertembak karena terkena rekoset atau pantulan peluru saat kontak senjata terjadi selama proses evakuasi yang dilakukan pada Senin (23/8) pekan lalu.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi Papua meringkus pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atas nama Ananias Yalak alias Senaf Soll di kawasan Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Kamis (2/9) pagi tadi.
Penangkapan itu berawal saat kepolisian melakukan penyisiran di sekitar lokasi jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
(dis/gil)