Dokter Tak Percaya Covid Klaim Diperiksa Polisi hingga TNI

CNN Indonesia
Jumat, 03 Sep 2021 17:30 WIB
Dokter Andiany Adil diperiksa polisi, Kodim, hingga IDI, usai mengunggah surat pernyataan tak percaya Covid-19.
Ilustrasi dokter. (Foto: Pexels/Wesley Wilson)
Makassar, CNN Indonesia --

Dokter Andiany Adil yang bertugas di RS Massenrempulu Enrekang, Sulawesi Selatan, mengaku diperiksa kepolisian, militer, hingga organisasi kedokteran usai menuliskan surat pernyataan tak percaya dengan Covid-19.

"Senin, 30 Agustus lalu saya diundang oleh pihak Polres Enrekang, dan di hari yang sama juga saya penuhi undangan dari Kodim dan IDI Cabang Enrekang," kata Andiany kepada CNNIndonesia.com, Jumat (3/9).

Ia pun memaparkan soal pengetahuan kedokterannya dalam pemeriksaan-pemeriksaan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya betul, saya sampaikan ilmu pengetahuan, ilmu kedokteran. Jauh sebelum posting surat pernyataan, posting senada sudah saya sampaikan sejak Covid-19 ini diviralkan di Indonesia," jelas dia, yang mengaku pindah bersama keluarganya ke Enrekang dari Makassar usai pandemi itu.

Dalam suratnya yang beredar, Andiany menyatakan Covid-19 tak pernah ada atas dasar ketiadaan diagnosisnya.

"Berdasarkan disiplin ilmu saya yaitu berkenaan dengan profesi dokter, sosok yang ahli dalam hal penegakan diagnosis, maka saya dengan tegas dan jelas tetapkan bahwa sejak dahulu hingga detik ini para dokter termasuk saya tidak pernah tegakkan diagnosis Covid-19," tutur dia.

Ketua IDI Cabang Enrekang Amrullah mengatakan pernyataan itu bertentangan dengan pemahaman organisasi kedokteran.

"Statement dikeluarkan oleh yang bersangkutan jelas bertentangan dengan apa yang IDI pahami, statement seperti itu akan berefek pada profesi kami sebagai seorang dokter," kata dia, Jumat (3/9).

Diketahui, diagnosis Covid-19 salah satunya terutama ditentukan oleh tes swab, baik itu lewat metode polymerase chain reaction (PCR) maupun Antigen.

Kapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya mengatakan pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap sang dokter. Kasus ini pun sudah masuk penyelidikan pihaknya.

"Adanya laporan informasi dari masyarakat yang viral di media sosial mendasari, kami melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan untuk dimintai keterangan. Yang bersangkutan juga berstatus sebagai seorang ASN dalam lingkup Pemkab Enrekang," kata dia, Jumat (3/9).

(mir/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER