Kapolda Papua Barat: Penyerangan Pos Ramil Kisor Terencana

CNN Indonesia
Rabu, 08 Sep 2021 15:45 WIB
Kapolda Papua Barat Irjen Tamagogo mengatakan penyerangan yang menyebabkan empat prajurit TNI AD tewas itu juga berdampak pada situasi di wilayah Kampung Kisor.
Kapolda Papua Barat Irjen Tomagogo Sihombing mengatakan penyerangan Pos Ramil Kisor, Kabupaten Maybrat oleh sekelompok orang tidak dikenal dilakukan dengan terencana. (Arsip Polda Papua Barat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolda Papua Barat Irjen Tomagogo Sihombing mengatakan penyerangan Pos Ramil Kisor, Kabupaten Maybrat oleh sekelompok orang tidak dikenal dilakukan dengan terencana. Dalam peristiwa ini, empat prajurit TNI AD tewas.

"Saya pastikan bahwa kasus ini terjadi dengan kasus perencanaan pembunuhan yang berakibat matinya orang lain," kata Tomagogo, dikutip dari Antara, Rabu (8/9).

Tamagogo sudah meninjau lokasi penyerangan bersama Pangdam Kasuari, Mayjen I Nyoman Cantiasa dan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan. Ia berharap lokasi tersebut bisa memberikan bukti terkait penyerangan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pembuktian-pembuktian yang kami kumpulkan itu, akan kami sampaikan kepada publik bahwa telah terjadi kasus penyerangan yang berakibat matinya anggota-anggota terbaik bangsa," ujarnya.

Tamagogo mengatakan penyerangan yang menyebabkan empat prajurit TNI AD tewas itu juga berdampak pada situasi di wilayah Kampung Kisor, dan Papua Barat pada umumnya. Ia memastikan semua pelaku akan diungkap satu persatu.

"Saya pastikan bahwa kasus ini terjadi dengan kasus perencanaan pembunuhan yang berakibat matinya orang lain. Rencana pembunuhan ini juga berdampak kepada situasi yang terjadi," katanya.

Peristiwa Tersadis di Maybrat

Bupati Maybrat, Bernard Sagrim menyatakan penyerangan Pos Ramil Kisor yang menewaskan empat anggota TNI AD adalah kasus tersadis sepanjang sejarah kabupaten tersebut.

"Peristiwa seperti ini baru pernah terjadi dalam ratusan tahun di kehidupan kami orang Maybrat Ayamaru raya, Aitinyo raya dan Aifat raya," kata Bernard dikutip dari Antara.

Berdard mengatakan penyerangan dan pembantaian anggota TNI AD tersebut baru kali ini terjadi di Maybrat. Pertikaian lokal sering terjadi tapi tidak sesadis kasus penyerang Posramil Kisor.

"Kami serahkan kepada bapak Kapolda mengusut untuk mengetahui siapa dan dari kelompok mana yang melakukan perbuatan tersebut," ujarnya.

Polda Papua Barat mengantongi 20 nama yang diduga terlibat dalam penyerangan Posramil Kisor. Empat orang di antaranya telah ditangkap. Sementara 16 orang lainnya masih dalam pengejaran.

Sampai saat ini baru dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

(antara/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER