Dokter Diduga Masturbasi di Makanan, Polisi Akan Cek Kejiwaan

CNN Indonesia
Senin, 13 Sep 2021 15:50 WIB
Seorang dokter di Semarang dilaporkan ke polisi karena menuangkan spermanya ke makanan warga.
Ilustrasi korban pencabulan. (Foto: Istockphoto/ Slkoceva)
Semarang, CNN Indonesia --

Seorang dokter yang tengah menempuh pendidikan spesialis di Semarang diadukan ke polisi usai mencampurkan spermanya ke makanan warga.

Dokter berinisial DP (31), warga Bantul, Yogyakarta, ini diduga melakukan aksi itu di sebuah rumah kontrakan di daerah Kintelan, Semarang, yang dihuni oleh suami istri berinisial K dan D.

K sendiri merupakan rekan sejawat DP, yang juga sama-sama dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban, D, menuturkan aksi itu mulai terungkap saat ia melihat masakan yang disajikan untuk suami di ruang makan kontrakan selalu berserakan atau berubah posisi usai dirinya masuk ke kamar, Oktober 2020.

Karena terjadi beberapa kali, D yang penasaran menaruh Ipad miliknya di area ruang makan dengan kamera menyala.

Usai mandi, D mencoba melihat hasil rekaman video dari gawai tersebut. Alangkah terkejut dirinya mendapati DP tengah bermasturbasi di depan kamarnya dan memasukkan sperma ke masakan.

Dia pun mengaku trauma lantaran baru saja menyantap makanan tersebut. D pun akhirnya mengadu ke Lembaga Legal Resource Centre untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM).

"Iya benar bu D datang ke kami untuk minta didampingi. Dari hasil kesepakatan, akhirnya kasus ini kami laporkan ke Polda Jateng pada Desember 2020. Saat ini kasusnya masih jalan", ungkap staf divisi hukum LRC-KJHAM Nia Lishayati, di kantornya, Senin (13/9).

Menurut Nia, apa yang dilakukan DP membuat syok dan trauma korban. Hingga saat ini, D mengaku jijik dan tak mau makan sayuran kangkung karena selalu ingat ulah pelaku.

"Korban sangat trauma dan syok. Sampai-sampai, untuk makanan seperti kangkung ataupun cap cay, korban sudah enggak doyan karena jijik. Menurut kami, yang dilakukan pelaku sudah mengarah pelecehan bahkan kekerasan seksual," terang Nia.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Djuhandani Rahardjo mengaku telah menerima laporan kasus tersebut dan langsung menindaklanjuti dengan menerjunkan tim Subdit Remaja, Anak dan Wanita (Renata) untuk melakukan penyidikan.

"Kami terima aduan itu sekitar Januari, dan naik jadi LP pada Maret 2021. Kita langsung dalami dengan berkoordinasi pihak Kejaksaan, sampai kita cek TKP bersama. Untuk sementara, unsur yang masuk masih pasal 281 tentang kesusilaan", ujar Djuhandani saat dikonfirmasi CNN Indonesia.

Tim penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Tengah juga telah menggandeng ahli kejiwaan untuk ikut melakukan pemeriksaan terhadap pelaku DP.

"Kita libatkan ahli kejiwaan, ada dokter. Ini nanti akan menjadi rekomendasi untuk kita melakukan penyidikan lebih mendalam", kata Djuhandani.

(dmr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER