Kasus MS yang mengalami pelecehan seksual di lingkungan kerja tengah jadi sorotan. Pasalnya, korban mengaku sudah berulang kali mencoba melaporkan pelecehan yang dialaminya kepada banyak pihak, namun disebutkannya tak ada yang percaya kisahnya.
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Livia Istania DF Iskandar mengatakan laki-laki dewasa sering tidak dipercaya saat mengadu mengalami pelecehan seksual. Bukan tanpa alasan, hal ini terjadi karena konstruksi sosial yang berlaku di masyarakat mengekspektasikan laki-laki sebagai sosok kuat.
"Selama ini ekspektasi di masyarakat bahwa laki-laki tidak menjadi korban. Pada perempuan korban pun sudah sulit, seperti sering disalahkan. Ternyata laki-laki juga sangat sulit untuk bisa melaporkan dan mendapat validasi atas peristiwa yang dialaminya," kata Livia kepada Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Livia menyebutkan selain stereotipe soal sosok yang kuat, laki-laki juga punya beban lain di pundaknya. Beban psikologis laki-laki sebagai tulang punggung atau pencari nafkah ini jadi masalah tersendiri ketika mereka mengalami kekerasan seksual. Hal ini membuat mereka sulit keluar dari situasi tersebut.
"Saya percaya itu mempengaruhi secara fisik dan psikis karena dia memikul beban yang besar," katanya.
"Perundungan dan pelecehan seksual, dua-duanya ini benar-benar bisa membuat seseorang merasa tidak berdaya dan kehilangan kepercayaan diri. Dampaknya bisa membekas selama bertahun-tahun dan sangat negatif," tutur Livia.
Ia mengatakan salah satu dampak psikologis dari peristiwa kekerasan seksual pada penyintas adalah perasaan benci terhadap dirinya sendiri. Hal itu pula yang menyebabkan penyintas memilih diam dan menanggung trauma sendirian. Ini makin bertambah berat dengan lingkungan yang tidak mendukungnya, sehingga membutuhkan waktu lama untuk berani berbicara (speak up).
"Selama proses speak up, bayangkan berapa kali penyintas harus mengulang cerita trauma yang sama. Dimulai dari saat bercerita kepada keluarga dekat atau teman dekat, lalu melapor ke polisi, belum lagi nanti akan diminta keterangan kembali," ujarnya. Ia menekankan hal tersebut.
(chs)