Fenomena mencari uang di jalanan dengan menjadi manusia silver kembali menyeruak dan menjadi sorotan. Kini menjadi perhatian lagi lantaran ada pensiunan Polri dan bayi berusia 10 bulan yang menjadi manusia silver.
Pensiunan Polri yang bersangkutan mengaku butuh penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan. Sementara itu, bayi 10 bulan dicat silver dengan tujuan mendapat simpati dari masyarakat agar diberikan uang.
Seorang pensiunan Polri bernama Agus Dartono kedapatan mengais uang dengan menjadi manusia silver di Semarang, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus sempat tertangkap Satpol PP dan videonya viral di media sosial. Agus mengaku menjadi manusia silver karena melihat orang lain begitu mudah mendapatkan uang.
"Enggak punya uang, cari uang terus dapet Rp20 ribu malah kepegang Satpol PP ternyata. Saya bilang bekas anggota polisi," kata Agus.
Awalnya, Satpol PP Semarang tengah melakukan razia di beberapa ruas jalan di Kota Semarang. Manusia silver juga turut menjadi target. Saat itulah Agus Dartono turut ditangkap.
Saat diperiksa, Agus mengaku pensiunan Polri lalu dibebaskan. Setelah itu, Polrestabes Semarang lantas mendatangi kediaman Agus Dartono untuk meminta penjelasan.
Wakapolrestabes Semarang, I.G.A. Dwi Perbawa Nugraha membenarkan Agus merupakan pensiunan Polri. Nugraha menyebut Agus melakukan itu untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
"Jadi beliau mengakui bahwa beliau pantang untuk menyampaikan apa yang dirasa kekurangan beliau selama ini, beliau ingin tanggung sendiri," kata Nugraha.
Menurut Nugraha, Polri bakal memberikan pekerjaan baru kepada Agus agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Agus pun menerima.
Satpol PP Kota Tangerang Selatan menemukan bayi berumur 10 bulan yang dilumuri cat menjadi manusia silver untuk diajak mengemis di sekitar SPBU Parakan.
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangerang Selatan Muksin Al Fachry menjelaskan bahwa ibu kandung bayi tersebut berinisial NK, 21 tahun. Sehari-hari, NK juga mengamen dengan menjadi manusia silver.
Selama ini, NK kerap menitipkan bayinya ke tetangga berinisial E dan B. Dua tetangganya itu sehari-hari turut menjadi manusia silver.
Namun, ketika itu E dan B justru membawa bayi dari NK untuk mengemis. Bahkan, keduanya turut mewarnai anak NK itu dengan cat silver.
Menurut Muksin, NK tidak mengetahui anaknya dibawa mengamen oleh kedua tetangganya tersebut.
"Saat pulang, badan, kaki ada silver-nya. Dia (NK) dibagi uang Rp20 ribu, tapi katanya itu jatah buat beli popok dan susu," imbuh Muksin.
Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman mengatakan, saat ini, NK dan bayinya telah dipindahkan ke Balai Rehabilitasi Anak milik Kemensos di Bekasi. Keduanya akan menjalani asesmen.
"Di Balai Rehabilitasi Anak di Bekasi ya. Bahwa anak dan ibunya sudah dijemput oleh Balai Rehabilitasi Anak Melati milik Kemensos," kata Lukman.
(dmi/bmw)