UPDATE CORONA 28 SEPTEMBER

Covid-19 Harian 2.057, Lebih Rendah dari Awal Gelombang Kedua

CNN Indonesia
Selasa, 28 Sep 2021 16:45 WIB
Jumlah tes swab kian rendah di saat ada klaim penurunan kasus positif. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus positif Covid-19 bertambah 2.057 dan kasus meninggal terkait Virus Corona bertambah 124 per hari ini, Selasa (28/9).

"[Bertambah] 2.057, [total] 4.211.460 [kasus]," demikian dikutip dari data Satgas Covid-19, Selasa (28/9).

Dari total kasus positif tersebut, 4.031.099 di antaranya telah sembuh setelah ada penambahan kasus kesembuhan harian 3.551 orang.

Selain itu, 141.709 lainnya meninggal dunia, usai ada penambahan kasus kematian harian 124 jiwa.

Satgas Covid-19 juga menyebut kasus aktif mencapai 38.652 orang, berkurang 1.618 dari hari sebelumnya, dengan jumlah suspek 381.253 warga. Di samping itu, jumlah spesimen yang diperiksa 275.768 sampel.

Diketahui, penambahan kasus positif dan kematian per hari ini lebih rendah dibandingkan ketika gelombang kedua Covid-19 mulai menanjak. Salah satu titik tolaknya adalah pada 15 Mei, yakni dengan 2.385 kasus positif dan 144 meninggal.

Gelombang kedua sendiri terjadi terutama akibat pelonggaran pembatasan mobilitas serta penyebaran Virus Corona varian Delta. Pada puncaknya, positif hari mencapai 56.757 kasus pada 15 Juli, dan 2067 kematian pada 27 Juli.

Sehari sebelumnya, Senin (27/9), kasus positif bertambah 1.390 orang, kasus sembuh naik 3.771 warga, dan kasus meninggal bertambah 118 jiwa.

Sejauh ini, pemerintah Indonesia mengklaim kasus positif Corona sudah semakin penurun sambil membanggakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dikutip dari data Satgas Covid-19 pada periode 20-26 September, kasus positif mencapai 17.250 orang, denga rata-rata temuan positif harian 2.400 kasus.

Namun, penurunan kasus positif harian itu diduga terkait jumlah tes yang minim. Pada periode yang sama, jumlah orang yang dites mencapai 1.190.041 warga. Rata-rata pemeriksaan per hari hanya 170 ribu orang.

Dari total tes, hanya 30 persen menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) yang memiliki akurasi tinggi. Kebanyakan tes di Indonesia menggunakan antigen yang mempunyai akurasi lebih rendah.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut angka 170 ribu tes dalam satu hari itu "sudah cukup oke". Namun, para pakar menilai itu jauh dari ideal.

(tim/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK