Dijanjikan ASN Polri, Pegawai KPK Minta Sikap Resmi Jokowi

CNN Indonesia
Selasa, 28 Sep 2021 20:39 WIB
Beberapa pegawai KPK nonaktif mengaku tidak ingin terburu-buru untuk menerima keputusan tersebut, sembari menunggu sikap resmi dari Presiden RI Joko Widodo.
Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Rasamala Aritonang dan Hotman Tambunan mengapresiasi niat baik Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang hendak merekrut puluhan pegawai KPK gagal tes TWK untuk menjadi ASN Polri.

Meski demikian, Rasamala dan Hotman mengaku tidak ingin terburu-buru untuk menerima keputusan tersebut. Mereka masih menunggu sikap resmi dari Presiden RI Joko Widodo.

"Kami apresiasi atas perhatian yang baik dari Pak Kapolri, namun kami tentu menunggu sikap resmi pemerintah dalam hal ini bapak Presiden sebelum kami dapat mengambil sikap lebih lanjut," ujar Rasamala, Selasa (28/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ucapkan terima kasihlah atas perhatian Kapolri. Tentu kita tetap menunggu keputusan resmi pemerintah/presiden," kata Hotman.

Sementara itu, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi nonaktif, Giri Suprapdiono menambahkan bahwa pihaknya akan membicarakan usulan dari Kapolri dengan saksama. Para pegawai tidak ingin terburu-buru memutuskan sikap.

"Nunggu konsolidasi 56 pegawai dulu, ya," kata Giri saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo akan menarik 56 pegawai KPK sebagai ASN di Bareskrim Polri usai tak lulus dari asesmen TWK.


"Kami berkirim surat kepada bapak Presiden untuk memohon terhadap 56 orang yang melaksanakan tes TWK yang tidak lulus di tes dan tidak dilantik sebagai ASN KPK untuk bisa kita tarik kemudian kita rekrut untuk menjadi ASN Polri," kata Listyo dalam rekaman konferensi pers di Papua yang diterima CNNIndonesia.com dari Divis Humas Polri, Selasa (29/9).

Dalam kesempatan itu, Listyo mengaku sebelumnya pihaknya telah bersurat secara langsung ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk memberitahukan permintaannya itu. Dia mengklaim orang nomor satu di republik tersebut sudah menyetujuinya.

(ryn/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER